Bukopin Target Pertumbuhan 1 Juta Kartu Kredit
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) menargetkan pertumbuhan kartu kredit (credit card) pada tahun ini sebanyak 1 juta kartu.
Direktur Ritel Bank Bukopin Agus Hernawan mengungkapkan, jumlah total kartu kredit yang diterbitkan pada tahun lalu sebanyak 800 ribu kartu.
"Kartu kredit tutup tahun lalu ada 800 ribu kartu. Awal tahun ini menurun 15% karena aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di mana pendapatan di bawah Rp10 juta dibatasi kepemilikannya," ujarnya di Jakarta, Rabu (4/3/2015).
Dia menjelaskan, karena aturan tersebut maka Bukopin mengalihkan atau menutup kesempatan bagi nasabah yang tidak memenuhi syarat tersebut. Sementara itu, nilai transaksi pertumbuhan kartu kredit paling banyak dari jenis gold dan platinum.
"Sedangkan migrasi ke chip (pin) diundur. Perbankan sejauh ini sudah siap mau tidak mau ikut aturan. Dilihat masih ada kendala EDC (electronic data capture), jadi ditunda pelaksanaannya. Kalau bank sudah siap tapi EDC belum, tidak keburu," jelasnya.
EDC yang jumlahnya ratusan ribu dan tersebar, menurut Agus, memerlukan persiapan lebih lama.
"Karena perlu waktu untuk itu. Jangan sampai bank siap, itu (EDC) belum, nasabah bisa marah," pungkasnya.
Direktur Ritel Bank Bukopin Agus Hernawan mengungkapkan, jumlah total kartu kredit yang diterbitkan pada tahun lalu sebanyak 800 ribu kartu.
"Kartu kredit tutup tahun lalu ada 800 ribu kartu. Awal tahun ini menurun 15% karena aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di mana pendapatan di bawah Rp10 juta dibatasi kepemilikannya," ujarnya di Jakarta, Rabu (4/3/2015).
Dia menjelaskan, karena aturan tersebut maka Bukopin mengalihkan atau menutup kesempatan bagi nasabah yang tidak memenuhi syarat tersebut. Sementara itu, nilai transaksi pertumbuhan kartu kredit paling banyak dari jenis gold dan platinum.
"Sedangkan migrasi ke chip (pin) diundur. Perbankan sejauh ini sudah siap mau tidak mau ikut aturan. Dilihat masih ada kendala EDC (electronic data capture), jadi ditunda pelaksanaannya. Kalau bank sudah siap tapi EDC belum, tidak keburu," jelasnya.
EDC yang jumlahnya ratusan ribu dan tersebar, menurut Agus, memerlukan persiapan lebih lama.
"Karena perlu waktu untuk itu. Jangan sampai bank siap, itu (EDC) belum, nasabah bisa marah," pungkasnya.
(rna)