Menteri Sofyan Klaim Kondisi CAD Masih Wajar
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengklaim bahwa current account deficit (CAD) dalam negeri masih wajar dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Seperti diketahui, pemerintah dianggap gagal dalam mengatasi CAD Indonesia dan menangani fluktuasi nilai rupiah. Akibatnya, rupiah sekarang semakin melemah bahkan tembus di angka Rp13.022 per USD.
"Persoalannya kalau saya lihat presentase apa yang terjadi sebelum dan sesudahnya enggak banyak berbeda. Malah saat ini terjadi perbaikan. Di sini, kita perbaiki terus apa yang bisa diperbaiki," jelasnya di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (5/3/2015).
Pihaknya hari ini mengundang para asosiasi yang menentukan harga di pasar. Dia menjelaskan kepada mereka tentang iklim investasi usaha berdasar Undang-Undang.
"Ada 120 asosiasi di seluruh Indonesia diberbagai bidang yang kita undang. Namun hari ini ada 60-an asosiasi yang datang. Setengah pelaku ekonomi asosiasi ada di sini," ujarnya.
Alasan Sofyan mengundang beberapa asosiasi tersebut, karena mereka yang membuat harga di pasaran untuk semua lapisan masyarakat. "Mereka yang membentuk harga. Kita harapkan dengan sosiaslisasi ini mereka akan lebih tahu soal ekonomi kita," pungkas Sofyan.
Seperti diketahui, pemerintah dianggap gagal dalam mengatasi CAD Indonesia dan menangani fluktuasi nilai rupiah. Akibatnya, rupiah sekarang semakin melemah bahkan tembus di angka Rp13.022 per USD.
"Persoalannya kalau saya lihat presentase apa yang terjadi sebelum dan sesudahnya enggak banyak berbeda. Malah saat ini terjadi perbaikan. Di sini, kita perbaiki terus apa yang bisa diperbaiki," jelasnya di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (5/3/2015).
Pihaknya hari ini mengundang para asosiasi yang menentukan harga di pasar. Dia menjelaskan kepada mereka tentang iklim investasi usaha berdasar Undang-Undang.
"Ada 120 asosiasi di seluruh Indonesia diberbagai bidang yang kita undang. Namun hari ini ada 60-an asosiasi yang datang. Setengah pelaku ekonomi asosiasi ada di sini," ujarnya.
Alasan Sofyan mengundang beberapa asosiasi tersebut, karena mereka yang membuat harga di pasaran untuk semua lapisan masyarakat. "Mereka yang membentuk harga. Kita harapkan dengan sosiaslisasi ini mereka akan lebih tahu soal ekonomi kita," pungkas Sofyan.
(izz)