Pemesanan Sukuk Ritel SR-007 Tembus Rp21,96 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Pemesanan Sukuk Negara Ritel seri SR-007 tahun 2015, yang telah diluncurkan pada 20 Februari 2015 melalui 22 agen penjual berhasil menembus angka Rp21,96 triliun.
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan bahwa angka ini merupakan penerbitan sukuk negara ritel terbesar selama ini. Bahkan jika dibandingkan dengan tahun lalu, selisihnya lebih dari Rp2 triliun.
"Ini menunjukkan besarnya minat beli investor, yang antara lain disebabkan oleh semakin baiknya edukasi mengenai instrumen sukuk ritel terhadap masyarakat dan semakin berpengalamannya serta inovatifnya agen penjual dalam memasarkan sukuk ritel," ujar Robert di Kementerian Keuangan Jakarta, Senin (9/3/2015).
Dia mengaku bangga dengan pencapaian ini karena agen penjual mampu meyakinkan masyarakat tentang pentingnya sukuk ritel di kalangan masyarakat dan memberikan berbagai keuntungan. Salah satunya adalah tingkat imbal hasil sebesar 8,25% yang dibayarkan tiap tahun.
"Saya merasa happy dengan pencapaian ini. Di samping juga ini merupakan pencapaian terbesar selama beberapa kali Kementerian Keuangan mengeluarkan Sukuk Negara Ritel ini," ujar dia.
Berdasarkan volume pemesanan, daerah barat Indonesia, kecuali DKI Jakarta masih mendominasi dengan besaran 50,8%. Kemudian, disusul Jakarta sebesar 38,8%, wilayah tengah 10% dan timur 0,4%.
Sedangkan untuk jumlah investor, daerah barat selain Jakarta andilnya mencapai 57,9%, DKI Jakarta 32,92%, Indonesia Tengah 8,7% dan Indonesia timur 0,5%.
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan bahwa angka ini merupakan penerbitan sukuk negara ritel terbesar selama ini. Bahkan jika dibandingkan dengan tahun lalu, selisihnya lebih dari Rp2 triliun.
"Ini menunjukkan besarnya minat beli investor, yang antara lain disebabkan oleh semakin baiknya edukasi mengenai instrumen sukuk ritel terhadap masyarakat dan semakin berpengalamannya serta inovatifnya agen penjual dalam memasarkan sukuk ritel," ujar Robert di Kementerian Keuangan Jakarta, Senin (9/3/2015).
Dia mengaku bangga dengan pencapaian ini karena agen penjual mampu meyakinkan masyarakat tentang pentingnya sukuk ritel di kalangan masyarakat dan memberikan berbagai keuntungan. Salah satunya adalah tingkat imbal hasil sebesar 8,25% yang dibayarkan tiap tahun.
"Saya merasa happy dengan pencapaian ini. Di samping juga ini merupakan pencapaian terbesar selama beberapa kali Kementerian Keuangan mengeluarkan Sukuk Negara Ritel ini," ujar dia.
Berdasarkan volume pemesanan, daerah barat Indonesia, kecuali DKI Jakarta masih mendominasi dengan besaran 50,8%. Kemudian, disusul Jakarta sebesar 38,8%, wilayah tengah 10% dan timur 0,4%.
Sedangkan untuk jumlah investor, daerah barat selain Jakarta andilnya mencapai 57,9%, DKI Jakarta 32,92%, Indonesia Tengah 8,7% dan Indonesia timur 0,5%.
(rna)