Dapur Modular Praktis, Tahan Lama, dan Tumbuh
A
A
A
HARGANYA memang relatif lebih mahal daripada dapur custom atau pesanan. Namun, pilihan dapur modular ini memungkinkan Anda untuk “mencicil” ukuran dapur, sesuai kemampuan kantung Anda. Apa saja yang harus Anda perhatikan saat akan membangun dapur impian?
Sebelum Anda memikirkan mengenai desain, ukuran, warna, dan material, tentu saja biaya merupakan hal primer yang akan terlintas di benak Anda.
Wajar saja. Sebagus apa pun desain yang Anda bayangkan, dapur impian tersebut tidak bisa menjadi kenyataan bila kantung Anda belum cukup terpenuhi. Namun, pernahkah Anda berpikir bahwa Anda dapat mencicil biaya tersebut dengan membangun sebuah dapur “tumbuh”, yakni dapur yang bisa dibuat secara bertahap? Menanggapi persoalan ini, dapur modular bisa menjadi solusi.
Menurut desainer interior yang banyak menangani pembangunan dapur, Septyan Pranawijaya, dapur modular merupakan sebutan untuk dapur modern yang menggunakan modul kabinet dengan ukuran mengikuti standar. “Kelebihan dapur ini sebenarnya banyak sekali. Dapur modular bisa ditambah, dibongkar pasang, dan disusun ulang,” kata pria lulusan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya itu.
Tidak heran, bila seseorang ingin bertahap membangun dapur, maka dapur modular menjadi pilihannya mengingat dapur ini terbagi atas modul-modul dengan komponen yang serbaseragam. Dapur modular tersedia di beberapa peritel furnitur dan interior. Biasanya modul-modul ini dijual per boks. Jika dilihat sekilas, harganya memang cenderung lebih mahal. Tentu jika kita membandingkannya dengan harga dapur pesanan yang beredar di pasaran.
Septyan menegaskan, jika dihitung dengan biaya-biaya lain seperti pemasangan, pengiriman, dan lain-lain, harga dapur modular jauh lebih mahal daripada dapur pesanan. “Harganya bisa lebih mahal dua kali lipat, dengan jenis material yang sama. Sudah banyak perusahaan yang merancangnya untuk kalangan kelas premium,” kata Septyan.
Dapur memang dirancang untuk penggunaan jangka panjang, kira-kira untuk 10 tahun ke atas. Tidak heran bila struktur serta konstruksinya relatif lebih kuat, lebih awet, dan dibuat sesuai standar dapur yang telah ada. “Karena ukurannya sudah mengikuti standar, maka si pemakai dapur modular dapat menukar dan menambahkan aksesoriaksesori yang beredar di pasaran. Serbamudah dan praktis,” ucap Septyan.
Selain itu, kelebihan lain dapur ini, bila terdapat satu modul kabinet yang rusak, maka yang perlu diganti hanyalah modul yang rusak. “Kalau dapur custom, jika ada kabinet rusak, mungkin penanganannya akan lebih repot dibandingkan dapur modular karena harus diganti semua,” ujar Septyan.
Tidak jarang, ukuran yang sesuai standar dapur menjadi kesulitan tersendiri bagi pemilik hunian bila ingin mengaplikasikan dapur modular. Hal ini pernah dialami Resti, 30, salah seorang ibu rumah tangga yang berdomisili di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Area dapur yang dimiliki Resti cukup berbeda dengan rumah pada umumnya sehingga ia merasa kesulitan saat membuat dapur.
“Dapur modular di pasaran kan ukurannya sudah standar. Jadi susah kalau disesuaikan dengan dapur saya yang lahannya ada di bawah tangga,” sebutnya. Oleh karena itu, sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan dapur modular mengingat produk yang dijual per modul dan bisa bertahap, Anda juga harus mengetahui kondisi fisik ruangan yang Anda miliki serta kebutuhan setiap anggota keluarga Anda.
Aprilia s andyna
Sebelum Anda memikirkan mengenai desain, ukuran, warna, dan material, tentu saja biaya merupakan hal primer yang akan terlintas di benak Anda.
Wajar saja. Sebagus apa pun desain yang Anda bayangkan, dapur impian tersebut tidak bisa menjadi kenyataan bila kantung Anda belum cukup terpenuhi. Namun, pernahkah Anda berpikir bahwa Anda dapat mencicil biaya tersebut dengan membangun sebuah dapur “tumbuh”, yakni dapur yang bisa dibuat secara bertahap? Menanggapi persoalan ini, dapur modular bisa menjadi solusi.
Menurut desainer interior yang banyak menangani pembangunan dapur, Septyan Pranawijaya, dapur modular merupakan sebutan untuk dapur modern yang menggunakan modul kabinet dengan ukuran mengikuti standar. “Kelebihan dapur ini sebenarnya banyak sekali. Dapur modular bisa ditambah, dibongkar pasang, dan disusun ulang,” kata pria lulusan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya itu.
Tidak heran, bila seseorang ingin bertahap membangun dapur, maka dapur modular menjadi pilihannya mengingat dapur ini terbagi atas modul-modul dengan komponen yang serbaseragam. Dapur modular tersedia di beberapa peritel furnitur dan interior. Biasanya modul-modul ini dijual per boks. Jika dilihat sekilas, harganya memang cenderung lebih mahal. Tentu jika kita membandingkannya dengan harga dapur pesanan yang beredar di pasaran.
Septyan menegaskan, jika dihitung dengan biaya-biaya lain seperti pemasangan, pengiriman, dan lain-lain, harga dapur modular jauh lebih mahal daripada dapur pesanan. “Harganya bisa lebih mahal dua kali lipat, dengan jenis material yang sama. Sudah banyak perusahaan yang merancangnya untuk kalangan kelas premium,” kata Septyan.
Dapur memang dirancang untuk penggunaan jangka panjang, kira-kira untuk 10 tahun ke atas. Tidak heran bila struktur serta konstruksinya relatif lebih kuat, lebih awet, dan dibuat sesuai standar dapur yang telah ada. “Karena ukurannya sudah mengikuti standar, maka si pemakai dapur modular dapat menukar dan menambahkan aksesoriaksesori yang beredar di pasaran. Serbamudah dan praktis,” ucap Septyan.
Selain itu, kelebihan lain dapur ini, bila terdapat satu modul kabinet yang rusak, maka yang perlu diganti hanyalah modul yang rusak. “Kalau dapur custom, jika ada kabinet rusak, mungkin penanganannya akan lebih repot dibandingkan dapur modular karena harus diganti semua,” ujar Septyan.
Tidak jarang, ukuran yang sesuai standar dapur menjadi kesulitan tersendiri bagi pemilik hunian bila ingin mengaplikasikan dapur modular. Hal ini pernah dialami Resti, 30, salah seorang ibu rumah tangga yang berdomisili di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Area dapur yang dimiliki Resti cukup berbeda dengan rumah pada umumnya sehingga ia merasa kesulitan saat membuat dapur.
“Dapur modular di pasaran kan ukurannya sudah standar. Jadi susah kalau disesuaikan dengan dapur saya yang lahannya ada di bawah tangga,” sebutnya. Oleh karena itu, sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan dapur modular mengingat produk yang dijual per modul dan bisa bertahap, Anda juga harus mengetahui kondisi fisik ruangan yang Anda miliki serta kebutuhan setiap anggota keluarga Anda.
Aprilia s andyna
(ars)