Neraca Perdagangan Surplus, RI Masih Punya PR Soal CAD
![Neraca Perdagangan Surplus,...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2015/03/16/33/977161/neraca-perdagangan-surplus-ri-masih-punya-pr-soal-cad-1oC-thumb.jpg)
Neraca Perdagangan Surplus, RI Masih Punya PR Soal CAD
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis neraca perdagangan Indonesia Februari surplus USD740 juta. Namun, Indonesia tetap punya pekerjaan rumah (PR) dengan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD), yang menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengaku bersyukur dengan kinerja ekspor Indonesia yang bagus. Namun defisit transaksi berjalan tersebut tetap menjadi persoalan yang harus ditangani segera.
"Alhamdulillah artinya kinerja ekspor bagus. Masyarakat lihat makin hari makin bagus saja kinerja ekspor. Tapi kan kita ada masalah CAD," ucapnya di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (16/3/2015).
Sebab itu, lanjut Sofyan, defisit transaksi berjalan ini harus segera diatasi oleh pemerintah. "Nah CAD ini harus diaddress segera. Tapi jangan meningkatnya ekspor artinya perbaiki juga CAD," tandas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala BPS Suryamin mengatakan, meski Februari mengalami penurunan ekspor, namun neraca perdagangan Indonesia pada Februari surplus sebesar USD740 juta atau Rp9,78 triliun (kurs Rp13.228/USD). Hal tersebut dipicu dari surplus sektor migas sebesar USD170 juta dan nonmigas USD570 juta.
Dari sisi volume perdagangan Februari 2015 mengalami surplus 27,61 ton. Kondisi tersebut didorong oleh surplus neraca perdagangan sektor nonmigas sebesar 27,76 juta ton walaupun pada sektor migas defisit 0,15 juta ton.
"Di sini kita lihat, untuk neraca perdagangan Februari 2015, surplus baik migas maupun nonmigas ini yang pertama kali sejak lima tahun terakhir. Mudah-mudahan ini awal baru pertama ini," jelas Suryamin di kantor BPS, Jakarta, hari ini.
(Baca: Neraca Perdagangan RI Februari Surplus Rp9,78 Triliun)
Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengaku bersyukur dengan kinerja ekspor Indonesia yang bagus. Namun defisit transaksi berjalan tersebut tetap menjadi persoalan yang harus ditangani segera.
"Alhamdulillah artinya kinerja ekspor bagus. Masyarakat lihat makin hari makin bagus saja kinerja ekspor. Tapi kan kita ada masalah CAD," ucapnya di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (16/3/2015).
Sebab itu, lanjut Sofyan, defisit transaksi berjalan ini harus segera diatasi oleh pemerintah. "Nah CAD ini harus diaddress segera. Tapi jangan meningkatnya ekspor artinya perbaiki juga CAD," tandas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala BPS Suryamin mengatakan, meski Februari mengalami penurunan ekspor, namun neraca perdagangan Indonesia pada Februari surplus sebesar USD740 juta atau Rp9,78 triliun (kurs Rp13.228/USD). Hal tersebut dipicu dari surplus sektor migas sebesar USD170 juta dan nonmigas USD570 juta.
Dari sisi volume perdagangan Februari 2015 mengalami surplus 27,61 ton. Kondisi tersebut didorong oleh surplus neraca perdagangan sektor nonmigas sebesar 27,76 juta ton walaupun pada sektor migas defisit 0,15 juta ton.
"Di sini kita lihat, untuk neraca perdagangan Februari 2015, surplus baik migas maupun nonmigas ini yang pertama kali sejak lima tahun terakhir. Mudah-mudahan ini awal baru pertama ini," jelas Suryamin di kantor BPS, Jakarta, hari ini.
(Baca: Neraca Perdagangan RI Februari Surplus Rp9,78 Triliun)
(izz)