Korut Tertarik Produk Sepatu Cibaduyut
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan, produk khas Jawa Barat (Jabar) seperti sepatu cabaduyut rupanya dilirik oleh Pemerintah Korea Utara (Korut), bahkan mereka akan mulai kerja sama dalam hal perdagangan.
Aher mengungkapkan, jalinan kerja sama tersebut meliputi perdagangan produk lokal Jabar, di antaranya tekstil, sepatu, dan karet. "Kunjungan para perwakilan Pemerintah Korea Utara ini untuk menjajaki kerja sama dengan kita, khususnya di Bandung," katanya usai menerima kunjungan Direktur Central Committee of Workers Party of Korea An Jong Su dan Kim Sun Gil selaku Chief Secretary of Pyongyang Commite Party Of Korea di Bandung, Selasa (17/3/2015).
Menurutnya, kedatangan mereka ke Jawa Barat, secara khusus ingin bekerja sama di beberapa bidang, terutama persepatuan, tekstil, dan karet.
Dia mengatakan, kunjungan mereka sekaligus melakukan pengecekan untuk peringatan HUT Konferensi Asia Afrika ke-60 di Gedung Merdeka, Bandung April. "Mereka koordinasi dahulu sebelum Perdana Menteri Korut menghadiri KAA," ungkapnya.
Pihaknya mengakui, pertemuan dengan perwakilan pemerintah Korea Utara ini dirasa berbeda dengan pertemuan dengan perwakilan negara-negara maju lainnya ke Jabar. Dalam kunjungan ini, pemerintah Korut justru ingin membeli produk lokal unggulan Jabar, khususnya yang ada di Bandung untuk dijual di Korut.
"Tentu kalau bertemu dengan Korea Utara ini unik. Pertemuan ini berbeda saat kita bertemu dengan negara-negara yang lebih maju dari kita. Biasanya kan negara-negara maju itu menjual produk ke kita, tapi Korea Utara ini justru ingin membeli produk lokal kita untuk dibawa ke sana," tutur dia.
Saat ditanya lebih jauh mengenai produk apa saja yang membuat mereka tertarik dan ingin bekerja sama, Aher mengaku belum bisa menjelaskan secara spesifik. Namun yang jelas, kunjungan pemerintah Korea Utara itu sangat berkepentingan menjalin kerja sama dengan Indonesia khususnya di Bandung.
"Temanya ingin bekerja sama malah mau membeli produk lokal unggulan kita dari sini untuk dijual ke negaranya," paparnya.
Aher mengungkapkan, pihaknya sudah menawarkan produk-produk unggulan Jabar, yakni merek sepatu Cibaduyut dan Fortune yang sudah diakui kualitasnya. Agar merek lokal unggulan itu tidak mengecewakan, dia berjanji akan melakukan standarisasi produk lebih lanjut supaya nilai jualnya bagus dan layak ekspor.
"Sedangkan kalau produk tekstil, memang dari dulu sudah layak ekspor. Bahkan saat ini tekstil sudah banyak diekspor ke mancanegara terutama ke Amerika Serikat. Namun, permintaan tekstil ke Amerika saat ini mulai berkurang. Jika ada peluang lebih besar ke Korea Utara, maka ini peluang bagus untuk tekstil kita sekaligus produk lokal kembali berjaya," paparnya.
Pemerintah Korea Utara dikatakan Aher mulai menjajaki kerja sama dengan Jabar selain ada hubungannya dengan peringatan Konferensi Asia Afrika, pemerintah Korut juga menilai menjalin kerja sama dengan Indonesia khususnya Bandung, lebih nyaman dan dinilai aman untuk menjalin kerja sama.
"Di buku-buku mereka itu dikenal Kota Bandung sebagai tempat bersejarah. Oleh karenanya mereka ingin menjalin kerja sama dengan kita khususnya Bandung," tandas Aher.
Aher mengungkapkan, jalinan kerja sama tersebut meliputi perdagangan produk lokal Jabar, di antaranya tekstil, sepatu, dan karet. "Kunjungan para perwakilan Pemerintah Korea Utara ini untuk menjajaki kerja sama dengan kita, khususnya di Bandung," katanya usai menerima kunjungan Direktur Central Committee of Workers Party of Korea An Jong Su dan Kim Sun Gil selaku Chief Secretary of Pyongyang Commite Party Of Korea di Bandung, Selasa (17/3/2015).
Menurutnya, kedatangan mereka ke Jawa Barat, secara khusus ingin bekerja sama di beberapa bidang, terutama persepatuan, tekstil, dan karet.
Dia mengatakan, kunjungan mereka sekaligus melakukan pengecekan untuk peringatan HUT Konferensi Asia Afrika ke-60 di Gedung Merdeka, Bandung April. "Mereka koordinasi dahulu sebelum Perdana Menteri Korut menghadiri KAA," ungkapnya.
Pihaknya mengakui, pertemuan dengan perwakilan pemerintah Korea Utara ini dirasa berbeda dengan pertemuan dengan perwakilan negara-negara maju lainnya ke Jabar. Dalam kunjungan ini, pemerintah Korut justru ingin membeli produk lokal unggulan Jabar, khususnya yang ada di Bandung untuk dijual di Korut.
"Tentu kalau bertemu dengan Korea Utara ini unik. Pertemuan ini berbeda saat kita bertemu dengan negara-negara yang lebih maju dari kita. Biasanya kan negara-negara maju itu menjual produk ke kita, tapi Korea Utara ini justru ingin membeli produk lokal kita untuk dibawa ke sana," tutur dia.
Saat ditanya lebih jauh mengenai produk apa saja yang membuat mereka tertarik dan ingin bekerja sama, Aher mengaku belum bisa menjelaskan secara spesifik. Namun yang jelas, kunjungan pemerintah Korea Utara itu sangat berkepentingan menjalin kerja sama dengan Indonesia khususnya di Bandung.
"Temanya ingin bekerja sama malah mau membeli produk lokal unggulan kita dari sini untuk dijual ke negaranya," paparnya.
Aher mengungkapkan, pihaknya sudah menawarkan produk-produk unggulan Jabar, yakni merek sepatu Cibaduyut dan Fortune yang sudah diakui kualitasnya. Agar merek lokal unggulan itu tidak mengecewakan, dia berjanji akan melakukan standarisasi produk lebih lanjut supaya nilai jualnya bagus dan layak ekspor.
"Sedangkan kalau produk tekstil, memang dari dulu sudah layak ekspor. Bahkan saat ini tekstil sudah banyak diekspor ke mancanegara terutama ke Amerika Serikat. Namun, permintaan tekstil ke Amerika saat ini mulai berkurang. Jika ada peluang lebih besar ke Korea Utara, maka ini peluang bagus untuk tekstil kita sekaligus produk lokal kembali berjaya," paparnya.
Pemerintah Korea Utara dikatakan Aher mulai menjajaki kerja sama dengan Jabar selain ada hubungannya dengan peringatan Konferensi Asia Afrika, pemerintah Korut juga menilai menjalin kerja sama dengan Indonesia khususnya Bandung, lebih nyaman dan dinilai aman untuk menjalin kerja sama.
"Di buku-buku mereka itu dikenal Kota Bandung sebagai tempat bersejarah. Oleh karenanya mereka ingin menjalin kerja sama dengan kita khususnya Bandung," tandas Aher.
(izz)