Produksi Amunisi Pindad Terganggu Pelemahan Rupiah
A
A
A
BANDUNG - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang terjadi belakangan ini turut mengganggu produksi amunisi PT Pindad (Persero).
Kepala Divisi Amunisi Pindad I Wayan Sutama menuturukan, terpukulnya produksi amunisi akibat rupiah yang melempem terjadi lantaran saat ini komponen produk amunisi 60% berasal dari impor, sementara 40% berasal dari lokal.
"Karena kita beli barangnya, hitungan komponennya USD, jual hitungannya rupiah. Itu kan ada dampak," katanya di Kantor Pusat Pindad, Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/3/2015).
Menurutnya, perseroan akan terus mengkaji dampak pelemahan rupiah ini terhadap produksi amunisi. Kendati pelemahan ini tidak serta merta bisa membuat harga amunisi per butirnya mengalami kenaikan.
"Kalau harga di TNI kan sudah dipatok. Sudah ada index secara internasional. Paling nanti apa yang bisa dihitung komponen impornya apa saja, dihitung, direview harga dolarnya berapa," tandas dia.
Kepala Divisi Amunisi Pindad I Wayan Sutama menuturukan, terpukulnya produksi amunisi akibat rupiah yang melempem terjadi lantaran saat ini komponen produk amunisi 60% berasal dari impor, sementara 40% berasal dari lokal.
"Karena kita beli barangnya, hitungan komponennya USD, jual hitungannya rupiah. Itu kan ada dampak," katanya di Kantor Pusat Pindad, Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/3/2015).
Menurutnya, perseroan akan terus mengkaji dampak pelemahan rupiah ini terhadap produksi amunisi. Kendati pelemahan ini tidak serta merta bisa membuat harga amunisi per butirnya mengalami kenaikan.
"Kalau harga di TNI kan sudah dipatok. Sudah ada index secara internasional. Paling nanti apa yang bisa dihitung komponen impornya apa saja, dihitung, direview harga dolarnya berapa," tandas dia.
(izz)