Rupiah Berakhir Lanjutkan Penguatan
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini berakhir melanjutkan penguatan di tengah terkoreksinya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada hari ini ditutup pada level Rp13.177/USD, bertahan sejak siang tadi. Posisi tersebut menguat hanya 3 poin dibanding posisi penutupan Selasa (17/3/2015) di level Rp13.180/USD.
Masih berdasarkan data Bloomberg, rupiah pagi tadi dibuka pada level Rp13.182/USD. Adapun posisi rupiah terkuat di level Rp13.154/USD dan terlemah di level Rp13.199/USD.
Data Yahoofinance mencatat mata uang domestik hari ini pada level Rp13.185/USD, dengan kisaran harian Rp13.155-Rp13.220/USD. Posisi tersebut lebih baik 21 poin dibanding hari sebelumnya di Rp13.206/USD.
Berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas menunjukkan bahwa rupiah pada level Rp13.193/USD. Posisi itu terapresiasi 25 poin dibanding hari sebelumnya di level Rp13.218/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.164/USD. Posisi ini menguat 45 poin dibanding posisi penutupan hari sebelumnya di level Rp13.209/USD.
Head of Research & Analysis BNI Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, pergerakan rupiah stabil menjelang berakhirnya pertemuan the Fed. Sentimen pendorong laju rupiah juga datang dari dijaganya suku bunga acuan (BI rate) pada level 7,5%.
"Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuannya dianggap tepat untuk kondisi saat ini, terutama untuk pencapaian inflasi sebesar 4±1% serta mengarahkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat dalam kisaran 2,5-3,% terhadap PDB," ujarnya, Rabu (18/3/2015).
Sementara IHSG hari ini berakhir di zona merah karena ditekan aksi jual asing. IHSG susut 26 poin atau 0,48% ke level 5.413,15.
(Baca: Rupiah Siang Ini pada Level Rp13.177/USD)
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada hari ini ditutup pada level Rp13.177/USD, bertahan sejak siang tadi. Posisi tersebut menguat hanya 3 poin dibanding posisi penutupan Selasa (17/3/2015) di level Rp13.180/USD.
Masih berdasarkan data Bloomberg, rupiah pagi tadi dibuka pada level Rp13.182/USD. Adapun posisi rupiah terkuat di level Rp13.154/USD dan terlemah di level Rp13.199/USD.
Data Yahoofinance mencatat mata uang domestik hari ini pada level Rp13.185/USD, dengan kisaran harian Rp13.155-Rp13.220/USD. Posisi tersebut lebih baik 21 poin dibanding hari sebelumnya di Rp13.206/USD.
Berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas menunjukkan bahwa rupiah pada level Rp13.193/USD. Posisi itu terapresiasi 25 poin dibanding hari sebelumnya di level Rp13.218/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.164/USD. Posisi ini menguat 45 poin dibanding posisi penutupan hari sebelumnya di level Rp13.209/USD.
Head of Research & Analysis BNI Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, pergerakan rupiah stabil menjelang berakhirnya pertemuan the Fed. Sentimen pendorong laju rupiah juga datang dari dijaganya suku bunga acuan (BI rate) pada level 7,5%.
"Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuannya dianggap tepat untuk kondisi saat ini, terutama untuk pencapaian inflasi sebesar 4±1% serta mengarahkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat dalam kisaran 2,5-3,% terhadap PDB," ujarnya, Rabu (18/3/2015).
Sementara IHSG hari ini berakhir di zona merah karena ditekan aksi jual asing. IHSG susut 26 poin atau 0,48% ke level 5.413,15.
(Baca: Rupiah Siang Ini pada Level Rp13.177/USD)
(rna)