Bank Permata Berhasil Lewati Kondisi Ekonomi 2014
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Permata Tbk (BNLI) mengakui bahwa kondisi ekonomi 2014 cukup menantang, karena kondisi likuiditas yang cukup ketat. Selain itu, didukung juga dengan kondisi ekonomi yang sedang menurun.
Direktur Retail Bankingnya BNLI Bianto Surodjo mengatakan, pihaknya merasa beruntung karena perusahaannya bisa menghandle kondisi tersebut dengan baik.
"Tahun lalu memang cukup menantang kondisinya. Namun untungnya kami bisa sikapi dengan baik dan tidak goyah," ujarnya saat mengunjungi Gedung Sindo, Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Sementara tahun ini, tantangannya akan terus eksis dan kondisinya tidak akan berbeda jauh dengan tahun lalu. Ditambah dengan adanya tekanan nilai tukar yang cukup besar. Selain itu, ada beberapa juga yang memberikan tekanan di samping kondisi perekonomian global.
"Harga komoditas dan energi yang beberapa di antaranya kelewatan. Itu ternyata bisa memengaruhi komoditas lain. Itu juga memberikan tekanan buat kita," imbuh dia.
Selain itu, kata Bianto, suku bunga saat ini turunnya tidak terlalu besar mengingat Bank Indonesia (BI) tidak menurunkan suku bunga terlalu besar. Karena, di Amerika Serikat ada ketentuan penurunan suku bunga.
"Maka kami di 2015 walaupun masih ingin tumbuh baik, tapi kami tumbuh dengan mood yang berbeda. Tahun ini kita harus lebih hati-hati karena ketika kita tumbuh, dipastikan pertumbuhannya harus berkualitas," katanya.
Untuk kinerja PT Bank Permata pada 2014, mencatat prestasi cukup signifikan. Pertumbuhan aset mereka tumbuh di angka Rp185 triliun. Naik dari yang semula Rp160 triliun. Kemudian untuk landing alami kenaikan Rp135 triliun dan profit after tax membukukan Rp1,7 triliun atau turun 4%.
"Namun, jika memandang ekonomi tahun lalu, penurunan itu kami pandang hasil cukup bagus. Mengingat tidak kondusifnya ekonomi 2014," pungkas Bianto.
Direktur Retail Bankingnya BNLI Bianto Surodjo mengatakan, pihaknya merasa beruntung karena perusahaannya bisa menghandle kondisi tersebut dengan baik.
"Tahun lalu memang cukup menantang kondisinya. Namun untungnya kami bisa sikapi dengan baik dan tidak goyah," ujarnya saat mengunjungi Gedung Sindo, Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Sementara tahun ini, tantangannya akan terus eksis dan kondisinya tidak akan berbeda jauh dengan tahun lalu. Ditambah dengan adanya tekanan nilai tukar yang cukup besar. Selain itu, ada beberapa juga yang memberikan tekanan di samping kondisi perekonomian global.
"Harga komoditas dan energi yang beberapa di antaranya kelewatan. Itu ternyata bisa memengaruhi komoditas lain. Itu juga memberikan tekanan buat kita," imbuh dia.
Selain itu, kata Bianto, suku bunga saat ini turunnya tidak terlalu besar mengingat Bank Indonesia (BI) tidak menurunkan suku bunga terlalu besar. Karena, di Amerika Serikat ada ketentuan penurunan suku bunga.
"Maka kami di 2015 walaupun masih ingin tumbuh baik, tapi kami tumbuh dengan mood yang berbeda. Tahun ini kita harus lebih hati-hati karena ketika kita tumbuh, dipastikan pertumbuhannya harus berkualitas," katanya.
Untuk kinerja PT Bank Permata pada 2014, mencatat prestasi cukup signifikan. Pertumbuhan aset mereka tumbuh di angka Rp185 triliun. Naik dari yang semula Rp160 triliun. Kemudian untuk landing alami kenaikan Rp135 triliun dan profit after tax membukukan Rp1,7 triliun atau turun 4%.
"Namun, jika memandang ekonomi tahun lalu, penurunan itu kami pandang hasil cukup bagus. Mengingat tidak kondusifnya ekonomi 2014," pungkas Bianto.
(izz)