Nintendo Masuki Pasar Game Smartphone

Kamis, 19 Maret 2015 - 12:22 WIB
Nintendo Masuki Pasar Game Smartphone
Nintendo Masuki Pasar Game Smartphone
A A A
TOKYO - Perusahaan video game Jepang, Nintendo Co, akan memasuki pasar game untuk smartphone. Langkah ini disambut para investor sehingga saham perusahaan itu naik lebih dari 21% kemarin.

Para investor sebenarnya sudah lama menanti langkah Nintendo memasuki pasar game untuk smartphone. Saat jumlah para trader yang ingin membeli saham Nintendo melebihi tawaran penjualan, harga saham naik 21,3% menjadi 17.080,0 setelah mencapai batas harian 3.000 yen. Ini merupakan harga penutupan terbaik untuk saham itu sejak Juni 2011.

Nintendo yang berbasis di Kota Kyoto itu mengumumkan bekerja sama dengan perusahaan game, mobile DeNA, untuk mengembangkan game untuk smartphone. Pembuat Super Mario dan Pokemon itu berencana membeli 10% saham DeNA senilai USD181 juta dengan kesepakatan membuat game berbasis karakter-karakter populer Nintendo.

Para investor sejak lama berharap Nintendo dapat beruntung dengan perluasan pasar, tapi perusahaan itu sebelumnya tetap bersikeras dengan kebijakan hanya memproduksi game untuk video console , seperti diungkapkan senior di bagian strategis di Daiwa Securities, Kenji Shiomura. ”Sekarang mereka akhirnya berubah dan pasar menyukainya,” katanya, dikutip kantor berita AFP.

Meskipun memiliki reputasi nasional untuk inovasi, perusahaan- perusahaan di Jepang sering keras kepala tentang melakukan perubahan dalam industri mereka sendiri. Mereka lebih memilih menerapkan kebijakan yang berhasil di masa lalu. Hingga perubahan ini Nintendo masih memiliki sikap seperti ini.

Presiden Nintendo Satoru Iwata berpendapat bahwa mengambil risiko dengan membuat game untuk smartphone dan tablet , berisiko bagi bisnis inti dan dapat memiliki efek kanibal terhadap nilai game mereka. ”Akhirnya Nintendo telah berubah dan melakukan perubahan strategis yang besar.

Kami telah lama menunggu Nintendo melakukan langkah ini dan ini akan memberi peningkatan besar,” ungkap Atul Goyal, analis di Jefferies Group LLC, Singapura. Meskipun kemarin harga saham Nintendo naik, saham perusahaan itu masih jauh dari posisi yang pernah dicapainya. Saham Nintendo telah turun lebih dari 60% sejak Juni 2007 saat iPhone melakukan debutnya.

Saham DeNA juga ditutup naik 21,3% menjadi 1.707,0 yen dengan batas peningkatan harian 300 yen. Saham-saham di Bank of Kyoto yang menjadi investor terbesar kelima di Nintendo juga naik 14,5% menjadi 1.421 yen. Nintendo dan DeNA tidak mengumumkan rincian tentang karakter-karakter mana yang dapat dimainkan di smartphone atau tablet.

Meski demikian, Presiden Nintendo Satoru Iwata menjelaskan, kedua perusahaanakanmeluncurkansedikitnya satu game tahun ini. Kerja sama ini akan membantu memperoleh basis konsumen baru. ”Dunia berubah, sehingga semua perusahaan yang tidak melakukan perubahan akan mengalami penurunan,” ujarnya. Meski demikian, Iwata menjelaskan, pengumuman ini tidak menandai keluarnya perusahaan dari bisnis console.

Dia menyatakan, Nintento akan merilis sistem baru sebagai pengganti console Wii U yang mulai dipasarkan sejak 2012. Nomura Securities meningkatkan proyeksi laba Nintendo dengan mempertimbangkan kontribusi dari bisnis mobile game, tapi tetap mempertahankan peringkat investasi pada level netral.

”Kekhawatiran tetap ada pada dampak pengembangan teknologi tiga dimensi dan bisnis game console yang ada serta pada kapasitas perusahaan yang berlebihan untuk pengembangan aplikasi. Kami akan melihat situasi pada perkembangan game dengan cermat,” papar Nomura Securities dalam laporannya. Nintendo harus bekerja keras saat pesaingnya, Sony dan Microsoft, membukukan penjualan console yang lebih besar dengan menyasar para mania game.

Meski demikian, ketiga perusahaan juga mengalami dampak dari banyaknya game untuk smartphone dan perangkat bergerak lainnya yang dapat diunduh dengan gratis dan murah. Sony menyatakan, lababersih untuk Oktober hingga Desember naik tiga kali lipat dari tahun sebelumnya.

Sony juga membukukan kerugian tahunan yang lebih kecil dibandingkan proyeksi tahun lalu. Bisnis console Play- Station membantu memperbaiki laba Sony seiring melemahnya yen, meningkatnya penjualan smartphone dan sensor gambar untuk kamera.

Syarifudin
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1548 seconds (0.1#10.140)