Rupiah Loyo, Perbankan Diminta Waspadai Kredit Bermasalah
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) mengatakan, pelemahan rupiah yang terjadi secara terus menerus harus diwaspadai pemerintah akan adanya potensi kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang akan muncul.
Pengamat Ekonomi Politik dari AEPI Kusfiardi, sebaiknya pemerintah harus mengantisipasi permasalahan kredit bermasalah, yakni dengan melakukan pengawasan ketat terhadap sektor perbankan.
"Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, jangan sampai di tengah situasi seperti ini ada yang mengambil keuntungan," paparnya kepada Koran Sindo, Jumat (20/3/2015).
Dia mengungkapkan, pemerintah juga harus bisa memberikan adjustment kepada para penunggak agar tidak terulang lagi seperti kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) beberapa waktu lalu.
"Makanya, biar tidak terulang kejadian BLBI harus dimonitoring dari sekarang. Nah, tindakannya juga harus diambil sesegera mungkin agar tidak merembet lebih luas," tandas Kusfiardi.
Pengamat Ekonomi Politik dari AEPI Kusfiardi, sebaiknya pemerintah harus mengantisipasi permasalahan kredit bermasalah, yakni dengan melakukan pengawasan ketat terhadap sektor perbankan.
"Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, jangan sampai di tengah situasi seperti ini ada yang mengambil keuntungan," paparnya kepada Koran Sindo, Jumat (20/3/2015).
Dia mengungkapkan, pemerintah juga harus bisa memberikan adjustment kepada para penunggak agar tidak terulang lagi seperti kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) beberapa waktu lalu.
"Makanya, biar tidak terulang kejadian BLBI harus dimonitoring dari sekarang. Nah, tindakannya juga harus diambil sesegera mungkin agar tidak merembet lebih luas," tandas Kusfiardi.
(izz)