Jepang Ingin AIIB Bekerja Sama dengan ADB

Rabu, 25 Maret 2015 - 09:29 WIB
Jepang Ingin AIIB Bekerja Sama dengan ADB
Jepang Ingin AIIB Bekerja Sama dengan ADB
A A A
TOKYO - Menteri Keuangan Jepang Taro Aso ingin Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) dapat bekerja sama dengan Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk memenuhi pertumbuhan permintaan pendanaan infrastruktur di Asia.

Meski demikian, Aso pekan lalu menunjukkan persetujuan hati-hati pada lembaga baru itu karena Amerika Serikat (AS) telah menentangnya. Aso menyatakan, Jepang tidak siap memutuskan bergabung dengan AIIB yang berbasis di Beijing itu pada batas waktu 31 Maret. Dia pun menyebut kurangnya transparansi dalam manajemen bank tersebut. Sedikitnya 35 negara akan bergabung AIIB pada batas waktu 31 Maret.

Lembaga baru itu dianggap sebagai tantangan bagi Bank Dunia dan ADB, lembaga yang dipelopori pendiriannya oleh AS. Negeri Paman Sam juga memiliki pengaruh besar di kedua lembaga tersebut. ”Saat permintaan untuk pendanaan infrastruktur pertumbuhannya sangat tinggi, ini bukan permainan kalah menang antara AIIB dan ADB,” kata Aso setelah rapat kabinet, dikutip kantor berita AFP.

”Masalahnya ialah AIIB tidak transparan dan belum ada keputusan siapa yang terlibat, di mana untuk memutuskan dewan eksekutif dan siapa yang akan memeriksa berbagai pinjaman untuk setiap proyek.” ”Sangat diharapkan, lembaga ini akan bekerja sama dengan ADB untuk mengembangkan infrastruktur di Asia, tapi sulit melihat ini terjadi karena berbagai aturannya sangat berbeda,” ujar Aso. Aso mengulangi kekhawatiran Jepang atas kemampuan AIIB untuk menopang utang dan merespons dampak sosial dan lingkungan pembangunan infrastruktur yang dapat memengaruhi berbagai pinjaman yang telah diberikan ADB, Bank Dunia, dan lembaga lainnya.

”Saya tidak tahu bagaimana pernyataan saya sebelumnya diartikan, tapi Jepang sangat berhati-hati. Karena berbagai kondisi ini tidak memenuhi semua sekarang, kami tidak dapat memberikan jawaban pada 31 Maret kecuali kami menerima respons,” tutur Aso. Sebelumnya Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde menyambut pembentukan bank infrastruktur baru oleh China. Lembaga baru itu telah mendapat dukungan dari Eropa dan ditanggapi skeptis oleh Amerika Serikat (AS) serta Jepang. Komentar Lagarde muncul saat lawatan lima hari di China.

Lawatan ini setelah Beijing menjadi tuan rumah bagi negaranegara Eropa yang menandatangani dukungan untuk AIIB yang dipimpin China. Langkah yang diambil Inggris, Jerman, Prancis, Italia dan negara lain mengakibatkan kekhawatiran di AS dan Jepang yang memimpin Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB) yang berbasis di Manila. Beberapa pihak menilai bank baru itu kompetitor bagi dua institusi tersebut.

Melalui pernyataan yang dikeluarkan setelah dia bertemu Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang, Lagarde memuji langkah Beijing untuk mereformasi sejumlah sektor termasuk memberantas korupsi, mengendalikan polusi dan membuka diri untuk lebih terhubung dengan dunia. ”Saya menyambut berbagai inisiatif China di bidang ini, termasuk melalui pendirian AIIB,” kata Lagarde, dikutipkantorberita AFP.
syarifudin
(bhr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5542 seconds (0.1#10.140)