Perang Yaman, Harga Minyak Dunia Melemah
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak pada awal perdagangan hari ini mengalami pelemahan lantaran para pedagang memperkirakan pasokan minyak mentah dunia akan terganggu atas terjadinya serangan udara yang dipimpin Arab Saudi di Yaman.
Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/3/2015), Goldman Sachs mengatakan bahwa serangan di Yaman akan memiliki sedikit efek pada pasokan minyak karena produksi minyak yaman tergolong kecil dan kapal tanker bisa menghindari daerah peperangan dengan melewati perairan untuk mencapai pelabuhan tujuan mereka.
Minyak mentah brent diperdagangkan pada harga USD58,88 per barel atau turun 31 sen. Sementara, minyak mentah AS turun 40 sen ke USD51,03 per barel.
Harga minyak sempat melonjak saat koalisi Saudi yang dipimpin negara-negara Arab mulai menyerang Syiah Houthi dan unit tentara sekutu yang telah mengambil alih Yaman dan berusaha untuk menggulingkan Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi.
"Sementara Yaman adalah produser minyak kecil (145.000 barel per hari pada 2014), kenaikan harga yang didorong oleh kekhawatiran potensi eskalasi dan kedekatan selat Bab el-Mandeb," kata Goldman.
Sementara penutupan selat dapat memengaruhi 3,8 juta barel per hari arus minyak mentah dan produk, tetapi perjalan tanker masih bisa dialihkan di sekitar Afrika yang tidak melewati Yaman.
Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/3/2015), Goldman Sachs mengatakan bahwa serangan di Yaman akan memiliki sedikit efek pada pasokan minyak karena produksi minyak yaman tergolong kecil dan kapal tanker bisa menghindari daerah peperangan dengan melewati perairan untuk mencapai pelabuhan tujuan mereka.
Minyak mentah brent diperdagangkan pada harga USD58,88 per barel atau turun 31 sen. Sementara, minyak mentah AS turun 40 sen ke USD51,03 per barel.
Harga minyak sempat melonjak saat koalisi Saudi yang dipimpin negara-negara Arab mulai menyerang Syiah Houthi dan unit tentara sekutu yang telah mengambil alih Yaman dan berusaha untuk menggulingkan Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi.
"Sementara Yaman adalah produser minyak kecil (145.000 barel per hari pada 2014), kenaikan harga yang didorong oleh kekhawatiran potensi eskalasi dan kedekatan selat Bab el-Mandeb," kata Goldman.
Sementara penutupan selat dapat memengaruhi 3,8 juta barel per hari arus minyak mentah dan produk, tetapi perjalan tanker masih bisa dialihkan di sekitar Afrika yang tidak melewati Yaman.
(izz)