BI Kediri Dorong Transaksi Non Tunai
A
A
A
KEDIRI - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kediri, Jawa Timur (Jatim) mendorong gerakan transaksi non tunai (less cash society) untuk memudahkan masyarakat dan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam melakukan transaksi pembayaran.
Kepala Perwakilan BI Kediri Djoko Raharto mengatakan, melalui transaksi non tunai masyarakat akan mendapat kemudahan, keamanan, serta kenyamanan dalam bertransaksi. Dia juga berharap, peningkatan transaksi gerakan non tunai ini akan meningkat setiap tahun.
Tahun lalu, terjadi peningkatan transaksi non tunai dari 700 juta transaksi menjadi sekitar 2 miliar. "Artinya, transaksi non tunai mengalami peningkatan. Bahkan semua toko-toko klontong di Jalan Dhoho (pusat pertokoan) Kediri, juga sudah menggunakan less cash society," kata Djoko kepada Koran SINDO usai acara kuliah umum bersama Deputi Gubernur BI Hendar sekaligus penandatanganan deklarasi less cash society Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri di Kediri, Jawa Timur, Jumat (27/3/2015).
Menurutnya, bukan hanya di Jalan Dhoho saja yang menggunakan transaksi non tunai, di Lembaga Permasyarakatan (Lapas), Badan Pertanahan, serta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sudah menggunakan transaksi non tunai.
Selain masyarakat dan pelaku UMKM, kata Djoko, pelajar dan mahasiswa juga diperlukan sosialisasi dan edukasi agar muncul kesadaran transaksi tanpa menggunakan uang tunai. "Sekarang kami sudah sosialisasi ke mahasiswa, nanti diharapkan melalui kegiatan seperti ini bisa meningkatkan transaksi," ujar dia.
Djoko menyebutkan, saat ini STAIN Kediri telah menggandeng BRI dalam melakukan pemasangan Mesin Electronic Data Capture (EDC) di kantin kampus. "Di kantin kampus ini telah dipasang mesin EDC, kami menggandeng Bank BRI. Selain STAIN Kediri, yang hampir seluruhnya menggunakan transaksi nontunai yakni Universitas Nusantara PGRI Kediri," jelasnya.
Kepala Perwakilan BI Kediri Djoko Raharto mengatakan, melalui transaksi non tunai masyarakat akan mendapat kemudahan, keamanan, serta kenyamanan dalam bertransaksi. Dia juga berharap, peningkatan transaksi gerakan non tunai ini akan meningkat setiap tahun.
Tahun lalu, terjadi peningkatan transaksi non tunai dari 700 juta transaksi menjadi sekitar 2 miliar. "Artinya, transaksi non tunai mengalami peningkatan. Bahkan semua toko-toko klontong di Jalan Dhoho (pusat pertokoan) Kediri, juga sudah menggunakan less cash society," kata Djoko kepada Koran SINDO usai acara kuliah umum bersama Deputi Gubernur BI Hendar sekaligus penandatanganan deklarasi less cash society Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri di Kediri, Jawa Timur, Jumat (27/3/2015).
Menurutnya, bukan hanya di Jalan Dhoho saja yang menggunakan transaksi non tunai, di Lembaga Permasyarakatan (Lapas), Badan Pertanahan, serta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sudah menggunakan transaksi non tunai.
Selain masyarakat dan pelaku UMKM, kata Djoko, pelajar dan mahasiswa juga diperlukan sosialisasi dan edukasi agar muncul kesadaran transaksi tanpa menggunakan uang tunai. "Sekarang kami sudah sosialisasi ke mahasiswa, nanti diharapkan melalui kegiatan seperti ini bisa meningkatkan transaksi," ujar dia.
Djoko menyebutkan, saat ini STAIN Kediri telah menggandeng BRI dalam melakukan pemasangan Mesin Electronic Data Capture (EDC) di kantin kampus. "Di kantin kampus ini telah dipasang mesin EDC, kami menggandeng Bank BRI. Selain STAIN Kediri, yang hampir seluruhnya menggunakan transaksi nontunai yakni Universitas Nusantara PGRI Kediri," jelasnya.
(izz)