Harga Beras Ketan dan Gula di Garut Naik
A
A
A
JAKARTA - Harga beras ketan dan gula pasir di Pasar Induk Guntur Ciawitali, Garut, Jawa Barat (Jabar) mengalami kenaikan yang telah terjadi sejak satu pekan terakhir.
Di tingkat grosir, komoditi beras ketan naik menjadi Rp11.000 dari semula Rp9.000 per kg, sementara gula pasir menjadi Rp10.200 dari sebelumnya Rp9.000 per kg.
"Kurang lebih sudah satu minggu kenaikan harga ini terjadi. Kenaikannya bukan karena pemerintah menetapkan harga BBM, sebab memang sebelum itu sudah naik," kata Kepala Sub Bagian TU UPTD Pasar Induk Guntur Ciawitali Garut Ahmad Wahyudin, Senin (30/3/2015).
Menurutnya, kenaikan harga beras ketan dan gula pasir dipicu mahalnya ongkos angkut. Dari informasi yang dia terima, kedua komoditi ini akan kembali mengalami kenaikan pada awal April.
"Kenaikan yang terjadi sebelum pemerintah menetapkan harga baru BBM itu dipengaruhi ongkos angkut. Sementara infonya (beras ketan dan gula pasir) akan mengalami kenaikan lagi nanti. Besarannya Rp1.000 per kg. Namun apakah kali ini karena dampak BBM atau hal lain, saya belum tahu. Yang jelas, dampak kenaikan beras ketan dan gula pasir sangat dirasakan para produsen dodol dan makanan jenis rangginang," terang dia.
Berbeda dengan beras ketan dan gula pasir, harga telur ayam negeri di pasar induk ini mengalami penurunan. Kini harga telur per kg di kisaran Rp15.500 dari sebelumnya Rp19.000.
"Penyebab turunnya harga telur adalah melimpahnya pasokan. Sementara harga komoditi lain sampai saat ini masih normal," tukasnya.
Di tingkat grosir, komoditi beras ketan naik menjadi Rp11.000 dari semula Rp9.000 per kg, sementara gula pasir menjadi Rp10.200 dari sebelumnya Rp9.000 per kg.
"Kurang lebih sudah satu minggu kenaikan harga ini terjadi. Kenaikannya bukan karena pemerintah menetapkan harga BBM, sebab memang sebelum itu sudah naik," kata Kepala Sub Bagian TU UPTD Pasar Induk Guntur Ciawitali Garut Ahmad Wahyudin, Senin (30/3/2015).
Menurutnya, kenaikan harga beras ketan dan gula pasir dipicu mahalnya ongkos angkut. Dari informasi yang dia terima, kedua komoditi ini akan kembali mengalami kenaikan pada awal April.
"Kenaikan yang terjadi sebelum pemerintah menetapkan harga baru BBM itu dipengaruhi ongkos angkut. Sementara infonya (beras ketan dan gula pasir) akan mengalami kenaikan lagi nanti. Besarannya Rp1.000 per kg. Namun apakah kali ini karena dampak BBM atau hal lain, saya belum tahu. Yang jelas, dampak kenaikan beras ketan dan gula pasir sangat dirasakan para produsen dodol dan makanan jenis rangginang," terang dia.
Berbeda dengan beras ketan dan gula pasir, harga telur ayam negeri di pasar induk ini mengalami penurunan. Kini harga telur per kg di kisaran Rp15.500 dari sebelumnya Rp19.000.
"Penyebab turunnya harga telur adalah melimpahnya pasokan. Sementara harga komoditi lain sampai saat ini masih normal," tukasnya.
(izz)