BBM Naik, Harga Sembako dan Sayuran Langsung Melambung
BBM Naik, Harga Sembako dan Sayuran Langsung Melambung
A
A
A
KENDAL - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) langsung berdampak pada melambungnya harga sembilan bahan pokok (sembako) dan sayuran di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah (Jateng).
Kenaikan harga tersebut dipicu biaya transportasi yang melambung dan pasokan sejumlah sayuran yang menipis. Kenaikan harga ini terjadi hampir dua hari terakhir, berkisar antara Rp1.000 hingga Rp15.000. Kenaikan tertinggi terjadi pada komoditi sayuran, seperti bawang merah yang harganya meroket.
Bawang merah yang sebelumnya hanya dijual sebesar Rp20 ribu per kg, kini melambung hingga Rp35 ribu per kg. Sayuran lain seperti tomat juga mengalami kenaikan cukup tinggi hingga dua kali lipat.
Sementara, sembako yang naik seperti telur yang biasa dijual dengan harga Rp17 ribu menjadi Rp19 ribu per kg, tepung beras dari Rp12 ribu naik menjadi Rp13 ribu per kg.
Untuk minyak curah yang biasanya dijual dengan harga Rp10 ribu naik menjadi Rp12 ribu per kg. Sedangkan gula pasir naik paling tinggi, untuk satu sak ukuran 50 kg, dari Rp440 ribu naik menjadi Rp480 ribu.
Sedangkan untuk ecerannya, pedagang terpaksa menjualnya dengan harga Rp11.500 per kg yang sebelumnya hanya Rp10 ribu.
Kristina, salah satu pedagang di daerah ini mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok dipicu kenaikan harga BBM. Kenaikan harga kebutuhan pokok mengakibatkan menurunnya minat pembeli.
Sementara, Lela, pembeli di pasar Kendal mengaku keberatan dengan kenaikan harga BBM yang mengakibatkan naiknya harga kebutuhan pokok. Kenaikan harga kebutuhan pokok ini membuat dirinya harus lebih irit.
Kenaikan harga ini dipicu biaya transportasi. Di mana untuk mengangkut sembako dan sayuran dari distributor ikut naik 10%. Selain itu, sejumlah sayuran mengalami kelangkaan karena pasokan yang menipis.
Masyarakat berharap kenaikan harga kebutuhan pokok dan sayur tidak berlangsung lama. Diharapkan pemerintah segera menekan harga kebutuhan pokok dan sayur mayur akibat naiknya harga BBM.
(Baca: Harga BBM Premium Naik Jadi Rp7.300/Liter)
Kenaikan harga tersebut dipicu biaya transportasi yang melambung dan pasokan sejumlah sayuran yang menipis. Kenaikan harga ini terjadi hampir dua hari terakhir, berkisar antara Rp1.000 hingga Rp15.000. Kenaikan tertinggi terjadi pada komoditi sayuran, seperti bawang merah yang harganya meroket.
Bawang merah yang sebelumnya hanya dijual sebesar Rp20 ribu per kg, kini melambung hingga Rp35 ribu per kg. Sayuran lain seperti tomat juga mengalami kenaikan cukup tinggi hingga dua kali lipat.
Sementara, sembako yang naik seperti telur yang biasa dijual dengan harga Rp17 ribu menjadi Rp19 ribu per kg, tepung beras dari Rp12 ribu naik menjadi Rp13 ribu per kg.
Untuk minyak curah yang biasanya dijual dengan harga Rp10 ribu naik menjadi Rp12 ribu per kg. Sedangkan gula pasir naik paling tinggi, untuk satu sak ukuran 50 kg, dari Rp440 ribu naik menjadi Rp480 ribu.
Sedangkan untuk ecerannya, pedagang terpaksa menjualnya dengan harga Rp11.500 per kg yang sebelumnya hanya Rp10 ribu.
Kristina, salah satu pedagang di daerah ini mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok dipicu kenaikan harga BBM. Kenaikan harga kebutuhan pokok mengakibatkan menurunnya minat pembeli.
Sementara, Lela, pembeli di pasar Kendal mengaku keberatan dengan kenaikan harga BBM yang mengakibatkan naiknya harga kebutuhan pokok. Kenaikan harga kebutuhan pokok ini membuat dirinya harus lebih irit.
Kenaikan harga ini dipicu biaya transportasi. Di mana untuk mengangkut sembako dan sayuran dari distributor ikut naik 10%. Selain itu, sejumlah sayuran mengalami kelangkaan karena pasokan yang menipis.
Masyarakat berharap kenaikan harga kebutuhan pokok dan sayur tidak berlangsung lama. Diharapkan pemerintah segera menekan harga kebutuhan pokok dan sayur mayur akibat naiknya harga BBM.
(Baca: Harga BBM Premium Naik Jadi Rp7.300/Liter)
(izz)
Explore More