Asyaa Raih Ratusan Juta dari Kenyamanan Produk Hijab
A
A
A
PEREMPUAN mendambakan berbagai kenyaman dalam berbusana. Sebab itu, Asyaa menawarkan produk yang nyaman khususnya bagi wanita berhijab.
Asyaa merupakan brand produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dari Palembang, Sumatera Selatan, yang dibangun Indah Oktaviana (22). Wanita yang baru saja menyelesaikan pendidikan Diploma 3 (D3) Teknik Kimia di Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang ini sukses mengembangkan usahanya.
"Untuk produk Asyaa lebih mengutamakan kenyaman untuk pemakai. Sebab dari sekian banyak problem yang saya temui untuk pakaian, konsumen cenderung sangat mengutamakan kenyamanan. Setelah itu model dan motif," ujar Indah kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (3/4/2015)
Sebab itu, produk Asyaa mengutamakan kenyamanan baik dari segi bahan maupun ukuran. Inilah yang membedakan Asya dari produk lain.
"Kenapa ukuran juga, karena kami membuat produk tidak menggunakan size standar. Kami memakai ukuran yang lebih dari ukuran standar, namun tetap terlihat pas ketika dipakai. Dan, untuk warna kami fokus ke warna-warna pastel," kata finalis Pitching Business Plan Oneintwenty Movement kategori fashion ini.
Indah menuturkan, modal awal dalam membangun usahanya sebesar Rp10 juta, dengan keuntungan Rp20 juta per bulan. Dia dengan cepat mampu balik modal.
"Tapi itu bukan tanpa kesulitan. Kesulitan yang dihadapi selama usaha, modal untuk perputaran uang, karena tren fashion cepat berubah. Konsumen menginginkan Asyaa ada galerinya agar bisa dilihat langsung. Karena saat ini Asyaa hanya melakukan penjualan sistem online," terangnya.
Asyaa saat ini hanya memiliki dua karyawan, yakni satu pegawai tetap dan satu lagi freelance. Karyawan yang tak banyak tersebut, Indah tetap yakin usahanya bakal terus maju. Ini terbukti selama 2014 omzetnya mencapai Rp246 juta.
Ke depan, Indah optimistis bisa mencapai omzet hingga miliaran rupiah dengan range harga pakaian yang ditawarkannya Rp240 ribu-Rp500 ribu untuk paket dress, atasan, dan bawahan.
"Rencana ke depan kami berharap dapat melakukan penjualan dengan omzet Rp3 miliar. Kami yakin karena bahan pakaian yang kami pakai bagus, yaitu bahan dingin seperti katun. Kalaupun yang sedang tren saat ini adalah bahan yang panas, kami pakai pelapis bahan yang dingin agar tetap nyaman," ungkapnya.
Asyaa merupakan brand produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dari Palembang, Sumatera Selatan, yang dibangun Indah Oktaviana (22). Wanita yang baru saja menyelesaikan pendidikan Diploma 3 (D3) Teknik Kimia di Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang ini sukses mengembangkan usahanya.
"Untuk produk Asyaa lebih mengutamakan kenyaman untuk pemakai. Sebab dari sekian banyak problem yang saya temui untuk pakaian, konsumen cenderung sangat mengutamakan kenyamanan. Setelah itu model dan motif," ujar Indah kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (3/4/2015)
Sebab itu, produk Asyaa mengutamakan kenyamanan baik dari segi bahan maupun ukuran. Inilah yang membedakan Asya dari produk lain.
"Kenapa ukuran juga, karena kami membuat produk tidak menggunakan size standar. Kami memakai ukuran yang lebih dari ukuran standar, namun tetap terlihat pas ketika dipakai. Dan, untuk warna kami fokus ke warna-warna pastel," kata finalis Pitching Business Plan Oneintwenty Movement kategori fashion ini.
Indah menuturkan, modal awal dalam membangun usahanya sebesar Rp10 juta, dengan keuntungan Rp20 juta per bulan. Dia dengan cepat mampu balik modal.
"Tapi itu bukan tanpa kesulitan. Kesulitan yang dihadapi selama usaha, modal untuk perputaran uang, karena tren fashion cepat berubah. Konsumen menginginkan Asyaa ada galerinya agar bisa dilihat langsung. Karena saat ini Asyaa hanya melakukan penjualan sistem online," terangnya.
Asyaa saat ini hanya memiliki dua karyawan, yakni satu pegawai tetap dan satu lagi freelance. Karyawan yang tak banyak tersebut, Indah tetap yakin usahanya bakal terus maju. Ini terbukti selama 2014 omzetnya mencapai Rp246 juta.
Ke depan, Indah optimistis bisa mencapai omzet hingga miliaran rupiah dengan range harga pakaian yang ditawarkannya Rp240 ribu-Rp500 ribu untuk paket dress, atasan, dan bawahan.
"Rencana ke depan kami berharap dapat melakukan penjualan dengan omzet Rp3 miliar. Kami yakin karena bahan pakaian yang kami pakai bagus, yaitu bahan dingin seperti katun. Kalaupun yang sedang tren saat ini adalah bahan yang panas, kami pakai pelapis bahan yang dingin agar tetap nyaman," ungkapnya.
(dmd)