Pelajar Ini Sukses Bisnis Makanan Sehat

Minggu, 05 April 2015 - 15:24 WIB
Pelajar Ini Sukses Bisnis Makanan Sehat
Pelajar Ini Sukses Bisnis Makanan Sehat
A A A
JAKARTA - TAK perlu menunggu dewasa untuk menjadi wirausaha. Mungkin kalimat tersebut cocok disematkan kepada pelajar kelas III SMP asal Surabaya, Wenzel Liem.

Betapa tidak, di usianya yang kini baru menginjak 15 tahun, Wenzel telah mampu menciptakan ide bisnis cemerlang untuk tabungannya di masa depan. Melalui produk makanan kesehatan berlabel Magra Oatmeal Crackers, dia berhasil membuat semua mata yang melihat tercengang mendengar kisahnya.

Kepada Sindonews, Wenzel mengisahkan bahwa idenya tersebut muncul dari kegemaran memasak sang bunda. Menurutnya, sebelum dia menemukan makanan sehat ini, dirinya dan keluarga kerap makan sembarangan dan tidak memikirkan kesehatan.

"Mama saya pada waktu itu nyari cara supaya bikin jajanan yang enak tapi sehat. Melalui berbagai macam cara, akhirnya ketemu oatmeal crackers," tuturnya saat penjurian ajang kewirausahaan Oneintwenty Movement di Gedung Sindo, Jakarta, Minggu (5/4/2015).

Setelah beberapa bulan menikmati gurihnya oatmeal crackers buatan sang bunda tersebut, sambung Wenzel, sang ayah menawarkannya untuk menjual oatmeal crackers tersebut di pusat kebugaran yang diikuti Wenzel.

"Waktu itu juga beberapa bulan, papa kepikiran kenapa enggak dicoba jual ke teman-teman gym. Mama setuju," imbuh dia.

Menurutnya, oatmeal crackers yang dibuatnya itu berbeda dengan oatmeal crackers yang banyak dijual di pasaran. Pasalnya, Magra Oatmeal Crackers tersebut hanya berbahan dasar oat, olive oil, dan mushrooms powder.

Pria berdarah Tionghoa ini sama sekali tidak mencampurkan bahan kimia atau zat adiktif lain ke dalam produk buatannya. Rasa yang ditawarkan pun berbeda dari oatmeal crackers kebanyakan, sebab oatmeal crackersnya lebih gurih dan asin.

"Perbedaan lain itu, yang namanya jajan sehat di luar sana itu enggak sepenuhnya sehat. Bahan utamanya saja yang sehat, tapi bahan adiktif kimia, pewarna, pemanis, itu masih ada. Dalam prosesnya bahan itu ditambahkan. Itu yang bikin enggak sehat," terang dia.

Saat ini, lanjutnya, Wenzel baru mulai lagi mengkomersilkan produknya, setelah pada 2010 telah mencoba menjualnya kepada teman-temannya di pusat kebugaran.

"Ini sebetulnya produksi dari mama, management dan marketing dari papa. Yang menyiapkan business plan saya," katanya.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan segala macam kebutuhan untuk membuka pabrik dan operasional lainnya yang kira-kira membutuhkan dana Rp2 miliar. Diharapkan, business plan yang lolos babak penjurian di kegiatan kewirausahaan Oneintwenty Movement ini bisa mulai jalan awal tahun depan.

"Itu (Rp2 miliar) untuk pertama, setup factory-nya, operasional awal, setup untuk legalitas surat. Renovasi, setup, operasional kira-kira Rp2 miliar. Kalau mesin ngutang ke bank. Equity-nya untuk operasional," tuturnya.

"Harga produknya mau jual di kisaran USD9, lewat offline pasti jual di retail, healthstore dan gym," pungkas Wenzel.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6326 seconds (0.1#10.140)