Jokowi Pilih Desainer Asing Tingkatkan Produk Kerajinan
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih untuk mendatangkan desainer dari luar negeri atau asing, untuk meningkatkan kualitas produk kerajinan tangan Indonesia agar bisa masuk pasar global.
Hal tersebut dikatakannya dalam acara Opening Ceremony Jakarta International Handycraft Trade Fair (Inacraft) 2015 di Jakarta Convention Center (JCC), hari ini.
Dia mencontohkan, jika produk kerajinan Indonesia mau merambah pasar Eropa, maka Indonesia perlu mendatangkan desainer asal Eropa untuk membuat kualitas produk kerajinan Tanah Air memiliki standar sama dengan Eropa.
"Kalau mau masuk pasar Eropa, ya cari desainer terbaik dari sana (Eropa). Harus seperti itu, kalau enggak desain kita enggak akan bergerak ke pasar internasional. Itu amat cepat untuk penetrasi ke wilayah yang kita tuju," katanya di JCC, Jakarta, Rabu (8/4/2015).
Menurutnya, jika Indonesia hanya mengandalkan desainer lokal untuk membuat produk kerajinan yang sesuai selera pasar Eropa, maka sulit untuk mewujudkannya. Sebab, produk kerajinan yang dianggap bagus oleh desainer lokal, belum tentu diminati pasar global.
"Kalau mau masuk pasar Eropa, ya desainer-nya dari sana pasti pas, karena sesuai keinginan pasar pasti. Karena mereka tahu desain kayak apa yang laku di pasar, warna apa yang laku di pasar, kemasan yang laku untuk konsumen di sana. Seperti itu," tutur Jokowi.
"Kita desain-desain saja sendiri, menurut kita sangat bagus sekali tapi di sana dianggap jelek bagaimana?" pungkas dia.
(Baca: Mimpi Jokowi Jadikan Kerajinan RI Nomor Wahid Dunia)
Hal tersebut dikatakannya dalam acara Opening Ceremony Jakarta International Handycraft Trade Fair (Inacraft) 2015 di Jakarta Convention Center (JCC), hari ini.
Dia mencontohkan, jika produk kerajinan Indonesia mau merambah pasar Eropa, maka Indonesia perlu mendatangkan desainer asal Eropa untuk membuat kualitas produk kerajinan Tanah Air memiliki standar sama dengan Eropa.
"Kalau mau masuk pasar Eropa, ya cari desainer terbaik dari sana (Eropa). Harus seperti itu, kalau enggak desain kita enggak akan bergerak ke pasar internasional. Itu amat cepat untuk penetrasi ke wilayah yang kita tuju," katanya di JCC, Jakarta, Rabu (8/4/2015).
Menurutnya, jika Indonesia hanya mengandalkan desainer lokal untuk membuat produk kerajinan yang sesuai selera pasar Eropa, maka sulit untuk mewujudkannya. Sebab, produk kerajinan yang dianggap bagus oleh desainer lokal, belum tentu diminati pasar global.
"Kalau mau masuk pasar Eropa, ya desainer-nya dari sana pasti pas, karena sesuai keinginan pasar pasti. Karena mereka tahu desain kayak apa yang laku di pasar, warna apa yang laku di pasar, kemasan yang laku untuk konsumen di sana. Seperti itu," tutur Jokowi.
"Kita desain-desain saja sendiri, menurut kita sangat bagus sekali tapi di sana dianggap jelek bagaimana?" pungkas dia.
(Baca: Mimpi Jokowi Jadikan Kerajinan RI Nomor Wahid Dunia)
(izz)