OCBC NISP Tak Bagi Dividen Demi Tingkatkan Modal
A
A
A
JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) menyetujui tak membagikan dividen demi mempetkuat modal bank.
Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja menyampaikan, laba bersih perusahaan psepanjang tahun lalu sebesar Rp 1,3 triliun dibukukan sebagai laba ditahan guna memperkuat permodalan.
"Setelah (laba) dikurangi Rp100 juta untuk cadangan umum, perolehan laba bersih perseroan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat posisi permodal perusahaan," ujar dia di Jakarta, Kamis (9/4/2015).
Pada tahun lalu, Bank OCBC NISP mencatat kenaikan laba bersih sebesar 17% menjadi Rp1,3 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,1 triliun.
Naiknya laba bersih didukung pertumbuhan kredit sebesar 7% menjadi Rp68,4 triliun dari tahun sebelumnya senilai Rp64 triliun.
"Dengan strategi manajemen risiko yang tepat dan prinsip kehati-hatian yang dijalankan, perusahaan berhasil menjaga kualitas kredit sehingga tingkat NPL (nett) berada dalam posisi yang rendah pada level 0,8% di akhir tahun lalu," jelas Parwati.
Dia menambahkan, sejalan dengan komitmen bagi seluruh stakeholders, OCBC NISP berupaya meningkatkan kualitas kinerja, efisiensi dan produktivitas.
"Tidak hanya itu, beragam produk dan layanan juga terus dikembangkan guna memenuhi kebutuhan para nasabah," pungkasnya.
Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja menyampaikan, laba bersih perusahaan psepanjang tahun lalu sebesar Rp 1,3 triliun dibukukan sebagai laba ditahan guna memperkuat permodalan.
"Setelah (laba) dikurangi Rp100 juta untuk cadangan umum, perolehan laba bersih perseroan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat posisi permodal perusahaan," ujar dia di Jakarta, Kamis (9/4/2015).
Pada tahun lalu, Bank OCBC NISP mencatat kenaikan laba bersih sebesar 17% menjadi Rp1,3 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,1 triliun.
Naiknya laba bersih didukung pertumbuhan kredit sebesar 7% menjadi Rp68,4 triliun dari tahun sebelumnya senilai Rp64 triliun.
"Dengan strategi manajemen risiko yang tepat dan prinsip kehati-hatian yang dijalankan, perusahaan berhasil menjaga kualitas kredit sehingga tingkat NPL (nett) berada dalam posisi yang rendah pada level 0,8% di akhir tahun lalu," jelas Parwati.
Dia menambahkan, sejalan dengan komitmen bagi seluruh stakeholders, OCBC NISP berupaya meningkatkan kualitas kinerja, efisiensi dan produktivitas.
"Tidak hanya itu, beragam produk dan layanan juga terus dikembangkan guna memenuhi kebutuhan para nasabah," pungkasnya.
(rna)