OJK Dorong Pembiayaan Masuk Sektor Maritim Rp500 M

Rabu, 15 April 2015 - 05:23 WIB
OJK Dorong Pembiayaan Masuk Sektor Maritim Rp500 M
OJK Dorong Pembiayaan Masuk Sektor Maritim Rp500 M
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong industri pembiayaan masuk ke sektor maritim sebesar Rp500 miliar pada 2015. Saat ini, otoritas masih terus mematangkan segmen yang akan dimasuki sebagai alternatif instrumen pembiayaan.

Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK, Dumoly F Pardede mengatakan, pihaknya menyiapkan instrumen pembiayaan alternatif yang tidak mengandalkan APBN dan KUR. Di mana OJK menyiapkan perusahaan pembiayaan.

"Kami dorong industri untuk masuk ke sektor maritim. Ini juga didukung Jamkrindo dan asuransi. Asosiasi perusahaan pembiayaan siap masuk Rp500 miliar tahun ini," ujar Domoly, Selasa (14/4/2015).

Dia menerangkan program ini termasuk business to business arrangement sehingga OJK sebatas mendorong dan mengarahkan, sambil mengkoordinir para pelaku industri. Ke depan pihaknya juga siap memberikan insentif bagi industri yang tergabung sehingga program ini semakin besar. "Insentif masih kita proses sehingga lebih menarik industri," imbuhnya.

Kepala Departemen Pengawasan IKNB 1A OJK, Yusman menambahkan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi pembiayaan sektor maritim ke tujuh lokasi. Seperti Batam, Sibolga, Makassar, Kendari, Yogyakarta, Klungkung, dan Pelabuhan Ratu. Di sana OJK dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melibatkan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan (APPI) dan beberapa perusahaan pembiayaan. "Beberapa kebutuhan nelayan dan industri pariwisata maritim sudah kita identifikasi untuk disokong," ujar Yusman kemarin.

Dia mengatakan APPI dan perusahaan pembiayaan saat ini sedang melakukan analisis kebutuhan dan skema pembiayaan yang sesuai. Selain itu, segmen yang bisa digarap tergantung kebutuhan wilayah.

Yusman mencontohkan di Klungkung yang lebih banyak di industri pemindangan. Sementara di Yogyakarta bisa masuk bidang operasional untuk cold storage, alat tangkap dan lainnya. "Atau di Batam, selain alat tangkap juga untuk pasar ikannya. Kita harapkan sampai akhir tahun bisa disalurkan hingga Rp500 miliar," ujarnya.

Dia mengatakan perusahaan Penjaminan Kredit Indonesia atau Jamkrindo sudah siap melakukan penjaminannya. Sementara untuk asuransi akan diserahkan kepada masing-masing perusahaan pembiayaan untuk memilih sendiri.

Yusman mengatakan pembiayaan akan mendukung perekonomian maritim sehingga peran rentenir akan berkurang. "Jadi ini saling menguntungkan buat kedua pihak. Pembiayaan mendapatkan bisnis baru dan nelayan mendapatkan sumber pembiayaan," pungkasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5502 seconds (0.1#10.140)