SOHO Kini Menjadi Tren
A
A
A
Konsep hunian small office home office (SOHO) muncul untuk menjawab kebutuhan untuk tinggal sekaligus bekerja di tempat yang sama.
Untuk memenuhi keperluan para profesional, eksekutif, maupun pengusaha muda ini, kini pengembang semakin tertarik menerapkan konsep yang menggabungkan fungsi hunian dan usaha ini. Di Indonesia, khususnya Jakarta, SOHO sejatinya sudah diperkenalkan sejak 2005 lalu, terutama ketika Cityloft Sudirman dan SOHO Slipi mulai dibangun.
Akan tetapi, saat itu pasar tidak terlalu antusias. Padahal, konsep ini sangat praktis, kompak, dinamis, dan sesuai kebutuhan kaum urban metropolitan. Hunian ini lantas kembali diperkenalkan sekitar tiga sampai empat tahun lalu seiring dengan semakin sulitnya orang mendapatkan rumah kantor (rukan) di tengah kota.
Konsep SOHO menjadi solusi bagi para pebisnis mengatasi kemacetan di pusat kota yang kian parah dan akan “membuang” waktu di jalan untuk bolakbalik dari rumah ke kantor. Belum lagi masalah yang berkaitan dengan kendaraan. Kalau Anda menggunakan kendaraan sendiri, Anda membutuhkan biaya bahan bakar minyak (BBM) lebih banyak.
Andaikan Anda menggunakan transportasi massal, kenyamanannya tidak bertambah baik kalau tidak dapat dikatakan kian buruk. Anda bukan hanya terancam selalu datang terlambat, juga menghadapi ancaman keselamatan. Dengan tinggal di SOHO, masalah pun teratasi. Hunian ini menawarkan pola kerja yang lebih fleksibel sehingga Anda tetap dapat bermain bersama buah hati.
Pengamat properti Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan, di beberapa negara maju seperti Jepang, Korea, dan Singapura, konsep SOHO turut menopang perkembangan usahawan muda yang tinggal di pusat-pusat kota. Konsep hunian SOHO menjadi peluang untuk mengakomodasi kebutuhan tempat tinggal dan bekerja dalam satu ruang.
“Masih harus dilihat keefektifan konsep hunian tersebut diterapkan sepenuhnya di Indonesia meski konsep hunian ini menjadi peluang yang baik bagi pasar properti,” ujarnya. Dia menambahkan agar mendukung kinerja hunian yang digabungkan sebagai tempat usaha konsep SOHO yang dikembangkan mesti dilengkapi berbagai fasilitas yang memudahkan penghuni mendapat apa yang dibutuhkannya.
Hunian berbentuk SOHO terbaru yang bisa Anda lirik, yaitu Majestic Point Serpong (MPS) besutan PT Prioritas Land Indonesia (PLI). Sebanyak 35 unit SOHO yang berada di upperground apartemen MPS ini memiliki luas antara 36 sampai 50 meter persegi dan dipasarkan dengan harga Rp500 juta sampai Rp700 juta.
“Diharapkan, dengan adanya peluncuran ini bisa menjawab permasalahan tingginya biaya sewa kantor di daerah Serpong, Karawaci, dan BSD. Selain itu, peluncuran ini bisa memenuhi keinginan konsumen terhadap ruang kantor yang tidak terlalu luas,” tutur Presiden Direktur PT PLI Marcellus Chandra. PLI juga telah meluncurkan sebanyak 18 unit kios tambahan.
Bangunan kios yang berada di lantai dasar (ground floor ) apartemen MPS ini dijual dengan harga Rp300 juta. Apartemen MPS yang berlokasi di Gading Serpong, Tangerang, terdiri atas dua tower setinggi 32 lantai. Dengan mengambil konsep “Great Ling & Great Investment”, dua tower tersebut, yaitu Tower Lucia dan Tower Khan, masingmasing terdiri atas 900 unit.
Roseville SOHO & Suite yang dikembangkan oleh Aldebaran Group di kawasan Sunburst CBD BSD City, Tangerang, juga bisa Anda jadikan pilihan. Dibangun di atas lahan 7.225 meter persegi, Roseville SOHO & Suite terdiri atas tiga tower dengan 143 unit SOHO, 881 unit apartemen, dan 9 unit penthouse .
Franciscus Lugito, Managing Director Aldebaran Group, mengatakan, satu unit SOHO dibanderol dengan harga Rp1,5 miliar dan Rp500 juta untuk unit apartemen atau suite. Selain eksklusif, Roseville SOHO & Suite juga memiliki kelebihan yang tidak ada pada bangunan sejenis lainnya.
Untuk unit apartemen terdiri atas tipe studio 30 meter persegi, suite 1 bedroom 42 meter persegi, suite 2 bedroom 60 meter persegi, garden suite dengan luas 60 meter persegi yang ditambah 16 meter persegi untuk taman, serta penthouse dengan luas 122 meter persegi yang dilengkapi dengan jacuzzi .
“Kami menyediakan tiga sky lounge , 10 sky garden, shuttle service , tiga lobi lift dengan satu lobi utama yang berukuran 300 meter, dan tiga lobi lift dengan tinggi tujuh meter yang kami buat terpisah untuk lobi kantor dan hunian,” ujarnya.
Rendra hanggara
Untuk memenuhi keperluan para profesional, eksekutif, maupun pengusaha muda ini, kini pengembang semakin tertarik menerapkan konsep yang menggabungkan fungsi hunian dan usaha ini. Di Indonesia, khususnya Jakarta, SOHO sejatinya sudah diperkenalkan sejak 2005 lalu, terutama ketika Cityloft Sudirman dan SOHO Slipi mulai dibangun.
Akan tetapi, saat itu pasar tidak terlalu antusias. Padahal, konsep ini sangat praktis, kompak, dinamis, dan sesuai kebutuhan kaum urban metropolitan. Hunian ini lantas kembali diperkenalkan sekitar tiga sampai empat tahun lalu seiring dengan semakin sulitnya orang mendapatkan rumah kantor (rukan) di tengah kota.
Konsep SOHO menjadi solusi bagi para pebisnis mengatasi kemacetan di pusat kota yang kian parah dan akan “membuang” waktu di jalan untuk bolakbalik dari rumah ke kantor. Belum lagi masalah yang berkaitan dengan kendaraan. Kalau Anda menggunakan kendaraan sendiri, Anda membutuhkan biaya bahan bakar minyak (BBM) lebih banyak.
Andaikan Anda menggunakan transportasi massal, kenyamanannya tidak bertambah baik kalau tidak dapat dikatakan kian buruk. Anda bukan hanya terancam selalu datang terlambat, juga menghadapi ancaman keselamatan. Dengan tinggal di SOHO, masalah pun teratasi. Hunian ini menawarkan pola kerja yang lebih fleksibel sehingga Anda tetap dapat bermain bersama buah hati.
Pengamat properti Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan, di beberapa negara maju seperti Jepang, Korea, dan Singapura, konsep SOHO turut menopang perkembangan usahawan muda yang tinggal di pusat-pusat kota. Konsep hunian SOHO menjadi peluang untuk mengakomodasi kebutuhan tempat tinggal dan bekerja dalam satu ruang.
“Masih harus dilihat keefektifan konsep hunian tersebut diterapkan sepenuhnya di Indonesia meski konsep hunian ini menjadi peluang yang baik bagi pasar properti,” ujarnya. Dia menambahkan agar mendukung kinerja hunian yang digabungkan sebagai tempat usaha konsep SOHO yang dikembangkan mesti dilengkapi berbagai fasilitas yang memudahkan penghuni mendapat apa yang dibutuhkannya.
Hunian berbentuk SOHO terbaru yang bisa Anda lirik, yaitu Majestic Point Serpong (MPS) besutan PT Prioritas Land Indonesia (PLI). Sebanyak 35 unit SOHO yang berada di upperground apartemen MPS ini memiliki luas antara 36 sampai 50 meter persegi dan dipasarkan dengan harga Rp500 juta sampai Rp700 juta.
“Diharapkan, dengan adanya peluncuran ini bisa menjawab permasalahan tingginya biaya sewa kantor di daerah Serpong, Karawaci, dan BSD. Selain itu, peluncuran ini bisa memenuhi keinginan konsumen terhadap ruang kantor yang tidak terlalu luas,” tutur Presiden Direktur PT PLI Marcellus Chandra. PLI juga telah meluncurkan sebanyak 18 unit kios tambahan.
Bangunan kios yang berada di lantai dasar (ground floor ) apartemen MPS ini dijual dengan harga Rp300 juta. Apartemen MPS yang berlokasi di Gading Serpong, Tangerang, terdiri atas dua tower setinggi 32 lantai. Dengan mengambil konsep “Great Ling & Great Investment”, dua tower tersebut, yaitu Tower Lucia dan Tower Khan, masingmasing terdiri atas 900 unit.
Roseville SOHO & Suite yang dikembangkan oleh Aldebaran Group di kawasan Sunburst CBD BSD City, Tangerang, juga bisa Anda jadikan pilihan. Dibangun di atas lahan 7.225 meter persegi, Roseville SOHO & Suite terdiri atas tiga tower dengan 143 unit SOHO, 881 unit apartemen, dan 9 unit penthouse .
Franciscus Lugito, Managing Director Aldebaran Group, mengatakan, satu unit SOHO dibanderol dengan harga Rp1,5 miliar dan Rp500 juta untuk unit apartemen atau suite. Selain eksklusif, Roseville SOHO & Suite juga memiliki kelebihan yang tidak ada pada bangunan sejenis lainnya.
Untuk unit apartemen terdiri atas tipe studio 30 meter persegi, suite 1 bedroom 42 meter persegi, suite 2 bedroom 60 meter persegi, garden suite dengan luas 60 meter persegi yang ditambah 16 meter persegi untuk taman, serta penthouse dengan luas 122 meter persegi yang dilengkapi dengan jacuzzi .
“Kami menyediakan tiga sky lounge , 10 sky garden, shuttle service , tiga lobi lift dengan satu lobi utama yang berukuran 300 meter, dan tiga lobi lift dengan tinggi tujuh meter yang kami buat terpisah untuk lobi kantor dan hunian,” ujarnya.
Rendra hanggara
(ftr)