Harga Emas Global Reli, Emas Antam Naik

Kamis, 16 April 2015 - 09:38 WIB
Harga Emas Global Reli, Emas Antam Naik
Harga Emas Global Reli, Emas Antam Naik
A A A
JAKARTA - Harga jual dan beli kembali (buyback) emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada perdagangan hari ini balik arah naik Rp3.000/gram. Kenaikan ini didukung relinya harga emas global.

Dilansir dari situs resmi Logammulia.com, Kamis (16/4/2015), harga jual emas perseroan menjadi Rp550.000/gram dari sebelumnya Rp547.000/gram. Sementara harga buyback emas perseroan dari Rp487.000/gram menjadi Rp490.000/gram.

Adapun harga jual emas ukuran 2 gram dihargai Rp1.060.000, dengan harga per gram Rp530.000. Harga emas 3 gram dipatok Rp1.572.000 dengan harga Rp524.000 per gram. Harga emas 4 gram senilai Rp2.084.000 dengan harga per gram Rp521.000.

Selain itu, harga jual emas 5 gram ditetapkan Rp2.605.000 dengan harga per gram dihargai Rp521.000. Harga emas 10 gram dijual Rp5.160.000, dengan harga per gram Rp516.000.

Harga emas 25 gram Rp12.825.000 dengan harga per gram Rp513.000. Harga emas 50 gram sebesar Rp25.600.000, dengan harga per gram Rp512.000.

Kemudian, harga emas 100 gram sebesar Rp51.150.000, dengan harga per gram Rp511.500. Harga emas 250 gram mencapai Rp127.750.000, dengan harga per gram Rp511.000. Emas ukuran 500 gram dihargai Rp255.300.000, dengan harga per gram Rp510.600.

Adapun harga emas global memperpanjang kenaikan di atas USD1.200/ons pada Kamis, naik hari kedua berturut-turut di tengah melemahnya USD dan data produksi industri Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari Reuters, spot emas naik 0,4% menjadi USD1.206,55/ons pada pukul 0026 GMT, setelah naik 0,7% pada hari sebelumnya.

Logam mulia mendapat dukungan dari melemahnya USD selama sesi ketiga berturut-turut terhadap sejumlah mata uang utama dunia pada hari ini. Melemahnya USD membuat emas lebih murah dibanding mata uang lainnya, sekaligus meningkatkan daya tarik emas sebagai lindung nilai.

USD melemah terhadap yen dan euro, dan menderita penurunan yang lebih besar terhadap mata uang komoditas dipimpin oleh dolar Kanada.

Sementara koreksi USD terimbas melemahnya data ekonomi AS yang dirilis pada Rabu. Produksi industri AS mencatat penurunan terbesar dalam lebih dari dua setengah tahun pada Maret seiring dengan anjloknya pengeboran sumur minyak dan gas.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8692 seconds (0.1#10.140)