Kriteria Ideal Deputi Gubernur BI Versi DPR

Minggu, 19 April 2015 - 16:41 WIB
Kriteria Ideal Deputi Gubernur BI Versi DPR
Kriteria Ideal Deputi Gubernur BI Versi DPR
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Misbakhun membenarkan bahwa hasil uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon deputi gubernur Bank Indonesia (BI) telah diterima.

Sekadar informasi, presiden telah mengajukan tiga nama sebagai calon pengganti Deputi Gubernur BI kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), di antaranya Dody Budi Waluyo, Erwin Riyanto dan Hendy Sulistiowati.

Menurut dia, deputi gubernur Bank Indonesia yang baru harus sosok yang bisa mengerti permasalahan makroprudensial dan mikroprudensial.

Selain itu, juga dapat menjalin hubungan dua lembaga antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia, ‎sehingga dapat terjadi pertukaran informasi yang bagus.

"Jadi antara lembaga OJK dan BI bisa terjalin kerja sama atau pertukaran informasi yang saling bisa menjelaskan posisi masing-masing lembaga," kata Misbakhun, Minggu (19/4/2015).

Sementara Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah pada Juni 2015 akan mengakhiri masa jabatannya. Dia memuji sosok Halim yang telah lama menjabat Deputi Gubernur BI periode Juni 2010 hingga Juni 2015.

Untuk itu, dia berharap bisa menemukan sosok yang sama atau lebih dalam kemampuan dan kapasitasnya.

"Pak Halim sosok yang bagus. Juni habis masa jabatan‎. Makanya kita harus bisa menemukan sosok yang idealnya sama atau lebih dalam segi kemampuan atau kapasitasnya," tukasnya.

Dihubungi terpisah, ekonom Universitas Indonesia (UI) Lana Soelistianingsih menuturkan, ketiga kandidat tersebut pantas menduduki posisi deputi gubernur BI.

"Tentunya ini kan sudah diusulkan oleh presiden. Artinya secara kapasitas mereka para kandidat deputi gubernur BI sudah memenuhi," ujarnya.

Hanya saja, lanjut dia, yang perlu menjadi perhatian adalah persiapan perbankan untuk menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2020 mendatang. Saran dia, deputi gubernur baru harus menyiapkan semuanya ke arah sana.

"Karena memang tugasnya cukup berat untuk mempersiapkan perbankan kita, dalam aspek makroprudensialnya untuk menghadapi MEA perbankan tahun 2020," jelasnya.

Lana mengatakan, deputi gubernur yang baru memiliki banyak tugas yang harus dikerjakan. Karena itu, diharapkan bisa meneruskan pekerjaan atau program sebelumnya.

"Tentunya tugas Pak halim belum semuanya selesai, jadi sebaiknya meneruskan. Bukan maksudnya program-program baru itu tidak baik, namun sebaiknya harus inline dengan yang ada saat ini di BI karena saya kira Pak Halim juga masih punya banyak pekerjaan rumah (PR) yang belum dikerjakan," tutur dia.

(Baca: Ini Harapan BI pada Deputi Gubernur BI Terpilih)
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6873 seconds (0.1#10.140)