RI-Malaysia Bahas Harga Karet Alam

Selasa, 21 April 2015 - 10:56 WIB
RI-Malaysia Bahas Harga Karet Alam
RI-Malaysia Bahas Harga Karet Alam
A A A
JAKARTA - Indonesia dan Malaysia tengah melakukan pembicaraan untuk meningkatkan harga komoditas karet alam yang dalam beberapa bulan terakhir terus mengalami penurunan. Harga karet alam selama ini hanya USD1,5 per kilogram (kg).

”Saya baru bertemu Menteri Perdagangan Malaysia. Beberapa isu yang saya bicarakan tentang bagaimana kita untuk mengangkat kembali harga komoditas yang saat ini jatuh,” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel di sela acara ”World Economic Forum on East Asia” (WEF-EA) di Jakarta kemarin.

Rachmat mengatakan, terdapat negara anggota ASEAN yang memiliki kepentingan terhadap kenaikan harga karet dunia. Negara tersebut antara lain Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. ”Malaysia punya kepentingan, Thailand, juga Vietnam khususnya terkait harga karet dan kopi,” sebut dia.

Dalam pertemuan tersebut, selain membahas rencana peningkatan harga komoditas tersebut, Indonesia dan Malaysia juga membicarakan peningkatan perdagangan antardua negara dalam lima tahun ke depan. ”Juga dibicarakan upaya peningkatan perdagangan dalam lima tahun ke depan yang mencapai USD30 miliar,” katanya.

Dalam WEF-EA tersebut, lanjut Rachmat, pihaknya akan memanfaatkan waktu dan kesempatan untuk memberikan penjelasan terkait rencana pemerintah dalam waktu lima tahun ke depan.” Kita akan memberikanpenjelasan terkait rencana pembangunankedepan, termasuk pembangunan infrastruktur seperti tol laut,” kata Rachmat.

Sementara itu, Vietnam yang merupakan salah satu negara produsen karet segera bergabung dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC). ”Di tengah merosotnya harga komoditas karet yang menyentuh USD1,5 per kg, Vietnam kelihatannya akan bergabung dalam ITRC. Indikasi dari Menteri Pertanian Vietnam jelas bahwa mereka mengalami hal yang serupa,” kata Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Bachrul Chairi.

Bachrul mengatakan, dari pembicaraan yang dilakukan Vietnam mengisyaratkan bahwa mereka juga tidak menginginkan penurunan harga komoditas karet tersebut semakin berlarut-larut. Karena itu, Vietnam segera melakukan pembahasan terkait hal tersebut. Nanti, lanjut Bachrul, kerja sama dalam bentuk ITRC tersebut bisa saja menjadi Regional Rubber ASEAN atau tetap tripartit, namun dengan menambahkan Vietnam di dalamnya.

Sebelumnya empat negara anggota ASEAN yakni Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Malaysia akan melakukan pembahasan dalam upayanya untuk meningkatkan harga komoditas karet dan kopi yang saat ini mengalami penurunan. Indonesia yang diwakili Mendag Rachmat Gobel telah melakukan pertemuan dan pembicaraan dengan Menteri Pertanian Vietnam Cao Duc Phat.

Empat negara anggota ASEAN yakni Thailand, Malaysia, termasuk juga Indonesia dan Vietnam, akan membahas upaya untuk menaikkan harga karet alam dan kopi. Sementara itu, pemerintah berkomitmenuntukmeningkatkan serapan karet alam di dalam negeri. Saat inidari totalproduksi yang sebanyak 3,1 juta ton per tahun hanya terserap 18% untuk kebutuhan industri lokal dan sisanya diperuntukkan ekspor.

Pemerintah berupaya meningkatkan penyerapan karet alam sebesar 100.000 ton per tahun yang akan direalisasikan tahun ini. Total penyerapan karet alam dalam negeri minimal mencapai 700.000 ton.

Langkah yang diambil pemerintah tersebut karena melimpahnya pasokan karet dunia dan menyebabkan harga karet alam hanya USD1,5 per kg atau setara dengan Rp18.000 per kg.

Inda susanti/ant
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5156 seconds (0.1#10.140)