Menteri Rini Lempar Bola ke Jokowi Soal Pembubaran Petral
Menteri Rini Lempar Bola ke Jokowi Soal Pembubaran Petral
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkapkan, nasib pembubaran anak usaha PT Pertamina yang bermarkas di Singapura, Pertamina Energy Trading Limited (Petral) ada di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia mengatakan, saat ini pihaknya tengah meminta BUMN migas tersebut untuk melaporkan secara detail mengenai rencana pembubaran Petral. Setelah laporan detail diterima, pihaknya akan segera melaporkan hal tersebut kepada Jokowi.
"Ya itulah makanya diminta secara detilnya (laporan Pertamina terkait pembubaran Petral). Untuk secara hukumnya bagaimana saya lapor ke Presiden, yang kemudian Bapak Presiden akan memutuskan," tuturnya di gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (24/4/2015).
Menurutnya, saat ini pihaknya baru menerima laporan Pertamina terkait kegiatan operasional Petral yang telah dilimpahkan ke Integrated Supply Chain (ISC). Mengenai status pegawai hingga hukumnya belum ada kejelasan dari perseroan.
"Sudah dilaporkan kemarin oleh Pertamina, bahwa sampai sekarang sejak Januari mereka sudah mulai pembelian langsung dari Pertamina Jakarta. Sehingga tidak melalui Singapura. Jadi mereka melihat, semua berjalan lancar," terang Rini.
Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) ini menambahkan, jika dimungkinkan pembubaran anak usaha Pertamina tersebut akan dilakukan tahun ini.
"Tahun ini (dibubarkan). Oleh sebab itu mereka melihat bahwa, institusi seperti Petral tidak dibutuhkan. Untuk itu saya minta detail laporannya, supaya bisa melaporkan ke Presiden," tandas dia.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyerahkan keputusan mengenai keberadaan Pertamina Energy Trading Limited (Petral) kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"(Pembubaran) Petral akan jadi keputusan korporasi, karena Bu Rini (Menteri BUMN) sangat berwenang memutuskan," ucapnya di Hotel Sultan, Jakarta, belum lama ini. (Baca: Sudirman Serahkan Nasib Petral ke Rini)
Dia mengatakan, saat ini pihaknya tengah meminta BUMN migas tersebut untuk melaporkan secara detail mengenai rencana pembubaran Petral. Setelah laporan detail diterima, pihaknya akan segera melaporkan hal tersebut kepada Jokowi.
"Ya itulah makanya diminta secara detilnya (laporan Pertamina terkait pembubaran Petral). Untuk secara hukumnya bagaimana saya lapor ke Presiden, yang kemudian Bapak Presiden akan memutuskan," tuturnya di gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (24/4/2015).
Menurutnya, saat ini pihaknya baru menerima laporan Pertamina terkait kegiatan operasional Petral yang telah dilimpahkan ke Integrated Supply Chain (ISC). Mengenai status pegawai hingga hukumnya belum ada kejelasan dari perseroan.
"Sudah dilaporkan kemarin oleh Pertamina, bahwa sampai sekarang sejak Januari mereka sudah mulai pembelian langsung dari Pertamina Jakarta. Sehingga tidak melalui Singapura. Jadi mereka melihat, semua berjalan lancar," terang Rini.
Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) ini menambahkan, jika dimungkinkan pembubaran anak usaha Pertamina tersebut akan dilakukan tahun ini.
"Tahun ini (dibubarkan). Oleh sebab itu mereka melihat bahwa, institusi seperti Petral tidak dibutuhkan. Untuk itu saya minta detail laporannya, supaya bisa melaporkan ke Presiden," tandas dia.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyerahkan keputusan mengenai keberadaan Pertamina Energy Trading Limited (Petral) kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"(Pembubaran) Petral akan jadi keputusan korporasi, karena Bu Rini (Menteri BUMN) sangat berwenang memutuskan," ucapnya di Hotel Sultan, Jakarta, belum lama ini. (Baca: Sudirman Serahkan Nasib Petral ke Rini)
(izz)
Explore More