RI Bisa Curi Peluang Ekspor Perikanan
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan, Indonesia bisa mencuri peluang peningkatan ekspor perikanan dari terbongkarnya kasus perbudakan (slavery) dan pencurian ikan (illegal fishing) di PT Pusaka Benjina Resources (PBR).
Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Dirjen P2HP) KKP Saut P Hutagalung mengatakan, banyak negara yang mengapresiasi berbagai kebijakan pemerintah terkait pemberantasan illegal fishing di Indonesia. Terlebih kebijakan penenggelaman kapal asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal.
"Itu membuat sekarang ini permintaan produk naik tajam. Dan menyebabkan kita harus memanfaatkan momentum ini," ucapnya di gedung KKP, Jakarta, Kamis (30/4/2015).
Menurutnya, permintaan produk perikanan Indonesia meningkat keras pasca terbongkarnya kasus perbudakan di perusahaan Thailand tersebut. Negara yang selama ini produk perikanannya banyak disuplai dari Thailand pun perlahan beralih.
"Negara yang selama ini jadi penyuplai utama mereka beralih. Mereka apresiasi langkah-langkah yang kita lakukan menyangkut humaniter," imbuh dia.
Saut menyebutkan, beberapa negara yang saat ini melirik Indonesia untuk memasok kebutuhan produk perikanan mereka adalah Amerika Serikat (AS), Spanyol, Italia, Inggris, Jepang, dan China.
"Walaupun ekonomi AS lagi slowdown, tapi tetap permintaan dia untuk jenis produk perikanan tertentu tetap besar. Seperti marline fish dan mecca," tandasnya.
Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Dirjen P2HP) KKP Saut P Hutagalung mengatakan, banyak negara yang mengapresiasi berbagai kebijakan pemerintah terkait pemberantasan illegal fishing di Indonesia. Terlebih kebijakan penenggelaman kapal asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal.
"Itu membuat sekarang ini permintaan produk naik tajam. Dan menyebabkan kita harus memanfaatkan momentum ini," ucapnya di gedung KKP, Jakarta, Kamis (30/4/2015).
Menurutnya, permintaan produk perikanan Indonesia meningkat keras pasca terbongkarnya kasus perbudakan di perusahaan Thailand tersebut. Negara yang selama ini produk perikanannya banyak disuplai dari Thailand pun perlahan beralih.
"Negara yang selama ini jadi penyuplai utama mereka beralih. Mereka apresiasi langkah-langkah yang kita lakukan menyangkut humaniter," imbuh dia.
Saut menyebutkan, beberapa negara yang saat ini melirik Indonesia untuk memasok kebutuhan produk perikanan mereka adalah Amerika Serikat (AS), Spanyol, Italia, Inggris, Jepang, dan China.
"Walaupun ekonomi AS lagi slowdown, tapi tetap permintaan dia untuk jenis produk perikanan tertentu tetap besar. Seperti marline fish dan mecca," tandasnya.
(izz)