Jokowi Target Tol Bakauheni-Palembang Selesai 3 Tahun
A
A
A
LAMPUNG SELATAN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan ruas Tol Bakauheni-Palembang (Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 139 km dan Palembang-Simpang Indralaya sepanjang 22 km) selesai dalam 3 tahun. Namun, pembebasan lahan saat ini masih di bawah 50%.
"Saya minta tiga tahun bisa selesai jalan tol ini. Sehingga dari Lampung ke Palembang bisa terhubung dengan jalan tol yang pada akhirnya akan menurunkan biaya logistik kita," ujar Jokowi, usai groundbreaking atau peletakan batu pertama kedua ruas tol tersebut di Desa Sabau, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Kamis (30/4/2015).
Peresmian tol ini juga bersamaan dengan dimulainya pengembangan pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni yang merupakan bagian master plan Kawasan Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Apiapi (MBBPT).
Kawasan tersebut sedianya juga akan dikembangkan sebagai pengganti Jembatan Selat Sunda (JSS). "Kita akan libatkan semua BUMN melalui perbaikan dermaga, membangun jalan tol untuk mengembangkan daerah Sumatera ini," tandas Jokowi.
Di tempat yang sama, Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PURR), Basuki Hadimuljono mengatakan, pemerintah memiliki program pembangunan 1.000 kilometer jalan tol. Sementara untuk Tol Trans Sumatera memiliki panjang 2.048 km dimulai dari Bakauheni hingga Banda Aceh dengan jalur penghubung sepanjang 792 km.
Berdasarkan Peraturan Presiden (perpres) Nomor 100/2014 tentang percepatan pemabngunan jalan tol di Sumatera, PT Hutama Karya ditugaskan membangun empat ruas tol, terdiri atas ruas Medan-Binjai (16,8 km), Palembang-Simpang Indralaya (22 km), Bakauheni-Terbanggi Besar (139 km) serta Pekan Baru-Dumai (135 km). Total investasi yang dibutuhkan untuk empat ruas tol tersebut sekitar Rp40 triliun.
"Kita akan bekerja memaksimalkan semua tenaga. Apa yang ditargetkan bapak presiden sebisa mungkin akan kita capai," jelas Basuki.
Sebagai informasi, dari empat ruas tol yang pengerjaannya melalui penugasan BUMN PT Hutama Karya, tiga di antaranya saat ini telah di-groundbreaking untuk ruas Medan-Binjai (Januari 2015) dan dua ruas saat yaitu Bakauheni-Terbanggi Besar dan Palembang-Simpang Indralaya. Masih tersisa satu ruas lagi yang belum dicanangkan yakni Pekan Baru-Dumai.
Jalan tol ruas Balauheni-Terbanggi Besar terdiri atas tiga seksi utama antara lain seksi I Bakauheni-Babatan (38 km), seksi II Babatan-Tegineneng (59 km) serta seksi III Tegineneng-Terbanggi Besar (42 km). Adapun untuk ruas Palembang-Simpang Indralaya juga terdiri atas tiga seksi antara lain Seksi Palembang-Pemulutan (7,10 km), Pemulutan KTM (4,9 km) serta KTM-Simpang Indralaya 9,93 km.
Pembebasan Lahan Belum Tuntas
Direktur Utama PT Hutama Karya, I Gusti Ngurah Putra mengatakan, saat ini proses pembebasan lahan dua ruas tol yang di-groundbreaking masih menunggu penyelesaian pembebasan lahan dari pemerintah.
"Kita groudbreaking dua ruas tol ini, karena ada jaminan dari pemerintah daerah, dimana pembebasan lahan tinggal menunggu pengurusan administrasi bersama Badan Pertanahan. Setelah itu dilakukan pembayaran. Penentuan lokasi sudah jelas dan dipatok. Sekarang pembangunan akan berjalan seiring progres pembebasan lahan untuk dua ruas ini," ungkapnya.
Sebagai informasi, pembebasan lahan untuk tol Terbanggi Besar-Bakauheni dan Palembang-Simpang Indralaya masih berada di bawah 50%.
Usai groundbreaking Tol Sumatera, Presiden bersama Menteri PUPR langsung bertolak ke Solo dalam rangka pencanangan pembangunan jalan Tol Ruas Ngawi-Kertosono di Ngawi, Jawa Timur. Jalan Tol Ruas Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Jawa, yang mempunyai peranan penting dalam menjalankan roda perekonomian yang menghubungkan Provinsi Jawa Tengah dengan Provinsi Jawa Timur.
"Saya minta tiga tahun bisa selesai jalan tol ini. Sehingga dari Lampung ke Palembang bisa terhubung dengan jalan tol yang pada akhirnya akan menurunkan biaya logistik kita," ujar Jokowi, usai groundbreaking atau peletakan batu pertama kedua ruas tol tersebut di Desa Sabau, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Kamis (30/4/2015).
Peresmian tol ini juga bersamaan dengan dimulainya pengembangan pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni yang merupakan bagian master plan Kawasan Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Apiapi (MBBPT).
Kawasan tersebut sedianya juga akan dikembangkan sebagai pengganti Jembatan Selat Sunda (JSS). "Kita akan libatkan semua BUMN melalui perbaikan dermaga, membangun jalan tol untuk mengembangkan daerah Sumatera ini," tandas Jokowi.
Di tempat yang sama, Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PURR), Basuki Hadimuljono mengatakan, pemerintah memiliki program pembangunan 1.000 kilometer jalan tol. Sementara untuk Tol Trans Sumatera memiliki panjang 2.048 km dimulai dari Bakauheni hingga Banda Aceh dengan jalur penghubung sepanjang 792 km.
Berdasarkan Peraturan Presiden (perpres) Nomor 100/2014 tentang percepatan pemabngunan jalan tol di Sumatera, PT Hutama Karya ditugaskan membangun empat ruas tol, terdiri atas ruas Medan-Binjai (16,8 km), Palembang-Simpang Indralaya (22 km), Bakauheni-Terbanggi Besar (139 km) serta Pekan Baru-Dumai (135 km). Total investasi yang dibutuhkan untuk empat ruas tol tersebut sekitar Rp40 triliun.
"Kita akan bekerja memaksimalkan semua tenaga. Apa yang ditargetkan bapak presiden sebisa mungkin akan kita capai," jelas Basuki.
Sebagai informasi, dari empat ruas tol yang pengerjaannya melalui penugasan BUMN PT Hutama Karya, tiga di antaranya saat ini telah di-groundbreaking untuk ruas Medan-Binjai (Januari 2015) dan dua ruas saat yaitu Bakauheni-Terbanggi Besar dan Palembang-Simpang Indralaya. Masih tersisa satu ruas lagi yang belum dicanangkan yakni Pekan Baru-Dumai.
Jalan tol ruas Balauheni-Terbanggi Besar terdiri atas tiga seksi utama antara lain seksi I Bakauheni-Babatan (38 km), seksi II Babatan-Tegineneng (59 km) serta seksi III Tegineneng-Terbanggi Besar (42 km). Adapun untuk ruas Palembang-Simpang Indralaya juga terdiri atas tiga seksi antara lain Seksi Palembang-Pemulutan (7,10 km), Pemulutan KTM (4,9 km) serta KTM-Simpang Indralaya 9,93 km.
Pembebasan Lahan Belum Tuntas
Direktur Utama PT Hutama Karya, I Gusti Ngurah Putra mengatakan, saat ini proses pembebasan lahan dua ruas tol yang di-groundbreaking masih menunggu penyelesaian pembebasan lahan dari pemerintah.
"Kita groudbreaking dua ruas tol ini, karena ada jaminan dari pemerintah daerah, dimana pembebasan lahan tinggal menunggu pengurusan administrasi bersama Badan Pertanahan. Setelah itu dilakukan pembayaran. Penentuan lokasi sudah jelas dan dipatok. Sekarang pembangunan akan berjalan seiring progres pembebasan lahan untuk dua ruas ini," ungkapnya.
Sebagai informasi, pembebasan lahan untuk tol Terbanggi Besar-Bakauheni dan Palembang-Simpang Indralaya masih berada di bawah 50%.
Usai groundbreaking Tol Sumatera, Presiden bersama Menteri PUPR langsung bertolak ke Solo dalam rangka pencanangan pembangunan jalan Tol Ruas Ngawi-Kertosono di Ngawi, Jawa Timur. Jalan Tol Ruas Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Jawa, yang mempunyai peranan penting dalam menjalankan roda perekonomian yang menghubungkan Provinsi Jawa Tengah dengan Provinsi Jawa Timur.
(dmd)