Proyek Tol Lintas Sumatera Dikebut
A
A
A
LAMPUNG - Pemerintah meminta pengerjaan jalan tol Trans-Sumatera segera dimulai. Dengan begitu, tol sepanjang 2.048 km dari Bakauheni, Lampung, hingga Banda Aceh itu segera rampung dan mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera secara keseluruhan.
Upaya percepatan pembangunan itu ditandai dengan pencanangan pembangunan (groundbreaking ) dua ruas tol bagian dari Trans-Sumatera oleh Presiden Joko Widodo pekan lalu. Dua ruas tol tersebut Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 139 km dan ruas Palembang- Simpang Indralaya 22 km.
”Saya minta tiga tahun bisa selesai jalan tol ini sehingga dari Lampung ke Palembang bisa terhubung dengan jalan tol yang pada akhirnya akan menurunkan biaya logistik kita,” kata Presiden di acara peresmian pencanangan pembangunan kedua tol tersebut di Desa Sabau, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, beberapa waktu lalu.
Peresmian dua ruas tol tersebut bersamaan dengan dimulainya pengembangan pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni yang merupakan bagian masterplan Kawasan Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Api-api (MBBPT). Kawasan tersebut sedianya juga akan dikembangkan sebagai pengganti Jembatan Selat Sunda (JSS).
”Kita akan libatkan semua BUMN melalui perbaikan dermaga, membangun jalan tol, untuk mengembangkan daerah Sumatera ini,” seru Presiden. Pada acara yang sama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, tol Trans-Sumatera sepanjang 2.048 km dari Bakauheni hingga Banda Aceh memiliki jalur penghubung sepanjang 792 km.
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 100/2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera, PT Hutama Karya ditugaskan membangun empat ruas tol terdiri atas ruas Medan-Binjai (16,8 km); Palembang- Simpang Indralaya (22 km); Bakauheni-Terbanggi Besar (139 km); serta Pekan Baru-Dumai (135 km).
Total investasi yang dibutuhkan untuk empat ruas tol tersebut sekitar Rp40 triliun. ”Kita akan bekerja memaksimalkan semua tenaga. Apa yang ditargetkan Presiden sebisa mungkin akan kita capai,” jamin Basuki.
Dengan pencanangan pembangunan dua ruas tol ini berarti empat ruas tol yang pengerjaannya ditugaskan pada Hutama Karya tiga telah dimulai pembangunannya. Ruas Medan-Binjai telah dimulai pada Januari lalu.
Artinya, masih tersisa satu ruas lagi yang belum dimulai pembangunannya yakni ruas Pekan Baru-Dumai. Jalan tol ruas Bakauheni-Terbanggi Besar terdiri atas tiga seksi utama, Seksi I Bakauheni-Babatan (38 km); Seksi II Babatan-Tegineneng (59 km); serta Seksi III Tegineneng- Terbanggi Besar (42 km). Ruas Palembang-Simpang Indralaya juga terdiri atas tiga seksi, Palembang- Pemulutan (7,10 km); Pemulutan KTM (4,9 km); serta KTMSimpang Indralaya (9,93 km).
Direktur Utama Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra mengatakan, saat ini proses pembebasan lahan dua ruas tol yang dikerjakan tersebut masih menunggu penyelesaian dari pemerintah.
Ichsan amin
Upaya percepatan pembangunan itu ditandai dengan pencanangan pembangunan (groundbreaking ) dua ruas tol bagian dari Trans-Sumatera oleh Presiden Joko Widodo pekan lalu. Dua ruas tol tersebut Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 139 km dan ruas Palembang- Simpang Indralaya 22 km.
”Saya minta tiga tahun bisa selesai jalan tol ini sehingga dari Lampung ke Palembang bisa terhubung dengan jalan tol yang pada akhirnya akan menurunkan biaya logistik kita,” kata Presiden di acara peresmian pencanangan pembangunan kedua tol tersebut di Desa Sabau, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, beberapa waktu lalu.
Peresmian dua ruas tol tersebut bersamaan dengan dimulainya pengembangan pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni yang merupakan bagian masterplan Kawasan Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Api-api (MBBPT). Kawasan tersebut sedianya juga akan dikembangkan sebagai pengganti Jembatan Selat Sunda (JSS).
”Kita akan libatkan semua BUMN melalui perbaikan dermaga, membangun jalan tol, untuk mengembangkan daerah Sumatera ini,” seru Presiden. Pada acara yang sama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, tol Trans-Sumatera sepanjang 2.048 km dari Bakauheni hingga Banda Aceh memiliki jalur penghubung sepanjang 792 km.
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 100/2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera, PT Hutama Karya ditugaskan membangun empat ruas tol terdiri atas ruas Medan-Binjai (16,8 km); Palembang- Simpang Indralaya (22 km); Bakauheni-Terbanggi Besar (139 km); serta Pekan Baru-Dumai (135 km).
Total investasi yang dibutuhkan untuk empat ruas tol tersebut sekitar Rp40 triliun. ”Kita akan bekerja memaksimalkan semua tenaga. Apa yang ditargetkan Presiden sebisa mungkin akan kita capai,” jamin Basuki.
Dengan pencanangan pembangunan dua ruas tol ini berarti empat ruas tol yang pengerjaannya ditugaskan pada Hutama Karya tiga telah dimulai pembangunannya. Ruas Medan-Binjai telah dimulai pada Januari lalu.
Artinya, masih tersisa satu ruas lagi yang belum dimulai pembangunannya yakni ruas Pekan Baru-Dumai. Jalan tol ruas Bakauheni-Terbanggi Besar terdiri atas tiga seksi utama, Seksi I Bakauheni-Babatan (38 km); Seksi II Babatan-Tegineneng (59 km); serta Seksi III Tegineneng- Terbanggi Besar (42 km). Ruas Palembang-Simpang Indralaya juga terdiri atas tiga seksi, Palembang- Pemulutan (7,10 km); Pemulutan KTM (4,9 km); serta KTMSimpang Indralaya (9,93 km).
Direktur Utama Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra mengatakan, saat ini proses pembebasan lahan dua ruas tol yang dikerjakan tersebut masih menunggu penyelesaian dari pemerintah.
Ichsan amin
(ftr)