Dewan Teh Dorong Pembentukan Badan Usaha Milik Petani

Selasa, 05 Mei 2015 - 10:13 WIB
Dewan Teh Dorong Pembentukan Badan Usaha Milik Petani
Dewan Teh Dorong Pembentukan Badan Usaha Milik Petani
A A A
BANDUNG - Dewan Teh Indonesia mendesak pembentukan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) untuk memosisikan Indonesia sebagai mitra dalam pembentukan konfederasi petani teh dunia.

Ketua Dewan Teh Indonesia Rachmat Badruddin mengatakan, lahan perkebunan teh di Indonesia didominasi perkebunan rakyat yaitu sekitar 46% dengan luas 57.000 hektare (ha). Namun, petani teh masih menghadapi sejumlah kendala seperti sempitnya kepemilikan lahan, tidak jelasnya status kepemilikan lahan, sulitnya akses perbankan/ permodalan, dan rendahnya fasilitas infrastruktur.

”Untuk itu perlu difasilitasi penguatan kelembagaan petani dengan pembentukan BUMP Teh,” ujarnya di sela-sela acara Green Tea Adventure di Ciwidey, Bandung, baru-baru ini. Dalam skemanya, BUMP ini semacam wadah koperasi bagi kelompok-kelompok petani teh. ”BUMP dan mitra perusahaan ini akan membentuk holding BUMP dengan nama PT Indonesia Tea Incorporated,” ucapnya.

Rachmat menambahkan, kondisi industri hulu teh Indonesia terus terpuruk. Antara lain ditandai dengan tergerusnya lahan perkebunan teh seluas 3.000 ha per tahun, harga jual teh yang rendah, dan biaya produksi tinggi. ”Sudah begitu kami masih dibebani tambahan PPN 10% dalam setahun terakhir. Di lain pihak, teh impor makin banyak yang masuk dan hanya dikenai bea masuk 5%.

Padahal negara lain mengenakan bea masuk 25% sampai lebih dari 100%,” ucapnya. Sementara itu, di saat industri hulu teh di Indonesia terus melambat, industri hilir teh terus tumbuh. Kepala Pemasaran PT ABCPresidentIndonesiaNurkori mengatakan, industri minuman teh Indonesia sangat potensial.

Saat ini konsumsi teh dalam negeri rata-rata tumbuh 8% per tahun. Kendati demikian, rasio konsumsi per kapita masih rendah. Dengan pasar 250 juta jiwa, konsumsi teh di Indonesia masih rendah yaitu hanya 0,35 kg per kapita. Angka ini lebih rendah dari Malaysia (0,72 kg).

Inda susanti
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7368 seconds (0.1#10.140)