Dana Pembangunan Belum Cair Bikin Ekonomi RI Lesu
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Airlangga Hartanto mengungkapkan, lesunya pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini lebih banyak disebabkan karena dana pembangunan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) belum cair.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2015 yang hanya tumbuh di angka 4,7%.
"Sektor-sektor pembangunan masih turun, yang dipicu oleh belum turunnya dana-dana pembangunan. Saya lihat dana APBN belum turun," kata Airlangga kepada Sindonews di Jakarta, Selasa (5/5/2015).
Hal ini dibuktikan dengan menurunnya pendapatan dari sektor konstruksi, seperti industri semen dan baja selama kuartal I/2015. Selain itu, perlambatan ekonomi ini juga disebabkan oleh sektor konsumsi yang belum juga terkerek.
"Biasanya dua bulan sebelum Lebaran kan sektor konsumsi terkerek. Ini saya lihat indikatornya dari sektor food and beverage belum bisa naik, kemudian dari sektor konstruksi belum bisa menopang," imbuh dia.
Kendati pada kuartal II/2015 dana pembangunan infrastruktur sudah mulai cair, sambung Airlangga, namun hal tersebut tak lantas membuat ekonomi Indonesia segera mengalami perbaikan. Pasalnya, pembangunan infrastruktur baru dirasakan dampaknya dalam jangka panjang.
"Kuartal II/2015 itu yang baru adalah pencanangannya (pembangunan infrastruktur), tapi kalau pembangunannya turun dari dana pemerintah, saya belum yakin. Belum ada dampaknya, baru kuartal III/2015 keliatannya," tandasnya.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2015 yang hanya tumbuh di angka 4,7%.
"Sektor-sektor pembangunan masih turun, yang dipicu oleh belum turunnya dana-dana pembangunan. Saya lihat dana APBN belum turun," kata Airlangga kepada Sindonews di Jakarta, Selasa (5/5/2015).
Hal ini dibuktikan dengan menurunnya pendapatan dari sektor konstruksi, seperti industri semen dan baja selama kuartal I/2015. Selain itu, perlambatan ekonomi ini juga disebabkan oleh sektor konsumsi yang belum juga terkerek.
"Biasanya dua bulan sebelum Lebaran kan sektor konsumsi terkerek. Ini saya lihat indikatornya dari sektor food and beverage belum bisa naik, kemudian dari sektor konstruksi belum bisa menopang," imbuh dia.
Kendati pada kuartal II/2015 dana pembangunan infrastruktur sudah mulai cair, sambung Airlangga, namun hal tersebut tak lantas membuat ekonomi Indonesia segera mengalami perbaikan. Pasalnya, pembangunan infrastruktur baru dirasakan dampaknya dalam jangka panjang.
"Kuartal II/2015 itu yang baru adalah pencanangannya (pembangunan infrastruktur), tapi kalau pembangunannya turun dari dana pemerintah, saya belum yakin. Belum ada dampaknya, baru kuartal III/2015 keliatannya," tandasnya.
(rna)