Pergerakan Minyak dan Emas dalam Sepekan

Minggu, 10 Mei 2015 - 07:05 WIB
Pergerakan Minyak dan...
Pergerakan Minyak dan Emas dalam Sepekan
A A A
NEW DELHI - Pergerakan harga minyak di perdagangan dunia dalam sepekan mengalami kenaikan, sementara komoditas emas global berada di bawah tekanan. Data ekonomi AS telah memberikan pengaruh signifikan terhadap pergerakan pasar.

Dilansir dari Business Line, Minggu (10/5/2015), pada akhir pekan, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan data non-farm payrolls pada April naik 223.000, sementara tingkat pengangguran turun menjadi 5,4%, dari 5,5% pada bulan sebelumnya. Ekonom memperkirakan penambahan 228.000 pekerjaan.

Apa yang menekan sentimen adalah revisi tajam dibuat untuk jumlah perekrutan pada Maret. Mereka memotong 85.000 pekerjaan dari yang dilaporkan sebelumnya 126.000.

Untuk komoditas perak dan platinum berakhir di zona hijau. Perak ditutup pada USD16,47/ons, naik 1,93%. Platinum berakhir di USD1,141.5/ons, meningkat 0,9%. Sementara indeks dolar AS (USD) terus terkulai dan berakhir 0,5% lebih rendah di angka 94,79.

Investor tampaknya sangat tidak tertarik untuk membeli emas batangan. SPDR Gold Trust AS, ETF emas terbesar di dunia, melihat penurunan tajam 13 ton pada asetnya. ETF dilaporkan berada di angka 728,32 ton, turun dari 741,75 ton pada pekan sebelumnya.

Dalam satu bulan terakhir, indeks USD turun lebih dari 4%, minyak mentah reli 13%, dan emas telah terjebak di angka USD1.175-USD1.200/ons. Hal ini mencerminkan kekhawatiran investor tentang kenaikan tingkat suku bunga AS.

Dalam beberapa pekan mendatang, jika ada sinyal ekonomi yang lebih kuat dari pekerjaan atau data perumahan AS, harga emas dapat mengalami pukulan. Ada kemungkinan logam terjun ke USD1.143/ons - terendah sejak 2014.

Imbal hasil obligasi AS meningkat tajam pada reli harga minyak mentah dan jika antisipasi kenaikan suku bunga Fed terus, mungkin berubah menjadi tantangan bagi emas.

Perdagangan perak dan logam mulia lainnya, juga harus hati-hati dimainkan investor. Pada 2015, produksi perak global diperkirakan akan jatuh setelah meningkat selama 12 tahun secara berturut-turut.

Berdasarkan survei Perak Institute pada pekan lalu, harga perak telah jatuh lebih dari 50% dalam dua tahun terakhir. Tapi, karena pasar bullion global bergerak lebih spekulasi dari fundamental, pasar perlu berhati-hati. Permintaan perak dari pengguna industri turun 0,5% pada 2014.

Sebagai catatan pekan ini, kalender ekonomi AS memiliki tiga rilis data yang dijadwalkan. Pada Rabu adalah data penjualan ritel dan Kamis klaim pengangguran mingguan.

"Pada Jumat kita akan memiliki akses data produksi industri untuk bulan April. Di mana pada bulan Maret di angka negatif 0,6%. Kali ini perkiraan konsensus akan menjadi nol karena sektor manufaktur belum menunjukkan peningkatan yang signifikan," catat Business Line.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7912 seconds (0.1#10.140)