Bukopin Targetkan Pembiayaan di Sektor Maritim Rp2,67 T
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) menargetkan pembiayaan di sektor maritim sebesar Rp2,67 triliun hingga akhir 2015. Perseroan berkomitmen menjadikan sektor maritim sebagai salah satu sektor prioritas untuk mendorong pendapatan.
“Bank Bukopin menargetkan hingga akhir 2015, pembiayaan kelautan mencapai Rp2,67 triliun yang terdiri dari Rp2,5 triliun pembiayaan transportasi laut dan Rp170 miliar pembiayaan perikanan," kata Direktur Bank Bukopin Mikrowa Kirana dalam siaran pers, Minggu.
Dia menuturkan, hal ini sebagai bentuk dukungan perseroan atas program Jangkau, Sinergi, dan Guideline (Jaring) kemaritiman yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Bank Bukopin merupakan satu dari delapan bank pelopor pembiayaan pada sektor kelautan dan perikanan yang dikembangkan oleh OJK bersama KKP.
"Hingga akhir 2014, Bank Bukopin telah menyalurkan pembiayaan kelautan dan perikanan sebesar Rp2,19 triliun yang terdiri dari pembiayaan transportasi laut sebesar Rp2,1 triliun dan pembiayaan perikanan sebesar Rp89 miliar,"tukas dia.
Sekadar informasi, program Jaring bertujuan untuk meningkatkan pembiayaan di sektor kelautan dan perikanan yang terus tumbuh, serta mendorong perluasan akses masyarakat terhadap sektor jasa keuangan. Terlebih, peran dan sanksi pemerintah yang semakin tegas dalam pemberantasan penangkapan ikan ilegal berkontribusi sangat besar terhadap pertumbuhan industri maritim nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Desember 2014, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor perikanan meningkat menjadi 8,9%. Pencapaian tersebut, di atas rata-rata PDB nasional yang hanya berada pada level 5,01% pada periode yang sama.
“Bank Bukopin menargetkan hingga akhir 2015, pembiayaan kelautan mencapai Rp2,67 triliun yang terdiri dari Rp2,5 triliun pembiayaan transportasi laut dan Rp170 miliar pembiayaan perikanan," kata Direktur Bank Bukopin Mikrowa Kirana dalam siaran pers, Minggu.
Dia menuturkan, hal ini sebagai bentuk dukungan perseroan atas program Jangkau, Sinergi, dan Guideline (Jaring) kemaritiman yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Bank Bukopin merupakan satu dari delapan bank pelopor pembiayaan pada sektor kelautan dan perikanan yang dikembangkan oleh OJK bersama KKP.
"Hingga akhir 2014, Bank Bukopin telah menyalurkan pembiayaan kelautan dan perikanan sebesar Rp2,19 triliun yang terdiri dari pembiayaan transportasi laut sebesar Rp2,1 triliun dan pembiayaan perikanan sebesar Rp89 miliar,"tukas dia.
Sekadar informasi, program Jaring bertujuan untuk meningkatkan pembiayaan di sektor kelautan dan perikanan yang terus tumbuh, serta mendorong perluasan akses masyarakat terhadap sektor jasa keuangan. Terlebih, peran dan sanksi pemerintah yang semakin tegas dalam pemberantasan penangkapan ikan ilegal berkontribusi sangat besar terhadap pertumbuhan industri maritim nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Desember 2014, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor perikanan meningkat menjadi 8,9%. Pencapaian tersebut, di atas rata-rata PDB nasional yang hanya berada pada level 5,01% pada periode yang sama.
(izz)