Kisah Bawang Menjadi Barang Mewah di Filipina, Harganya Melebihi Daging
Jum'at, 27 Januari 2023 - 11:16 WIB
Para ahli mengatakan bahwa pembukaan kembali ekonomi Filipina telah mendorong permintaan, sementara cuaca yang kurang bersahabat mempengaruhi produksi makanan, termasuk bawang.
"Kembali pada bulan Agustus, Departemen Pertanian telah memperkirakan potensi kekurangan tanaman akar. Beberapa bulan kemudian, Filipina dilanda dua badai kuat yang menyebabkan kerusakan tanaman yang substansial," kata Nicholas Mapa, seorang ekonom senior di ING Bank.
"Kami juga telah melihat peningkatan permintaan yang mencolok karena ekonomi pulih dengan tajam," kata Mapa.
Efek Meluas
Kenaikan harga juga melanda warung kaki lima di Cebu, yang populer di kalangan penduduk lokal dan turis. Sayuran goreng, daging, dan makanan laut, biasanya disajikan dengan saus celup bawang dan cuka.
"Bawang adalah bagian besar dari hidangan kami. Ini menambahkan kerenyahan yang beraroma (dan) rasa manis untuk kontras dengan rasa asin dari makanan kami," kata Alex Chua, yang juga telah mengurangi bawang di kiosnya.
"Kami bersyukur pemerintah menerapkan langkah-langkah untuk menghentikan kenaikan harga. Kami berharap mereka terus menerapkan langkah-langkah seperti itu untuk menurunkan harga lebih jauh," tambahnya.
Bawang menjadi barang yang sangat dicari sehingga, seorang warga bernama April Lyka Biorrey memilih untuk membawa buket hasil panen pada pernikahannya di Kota Iloilo.
"Saya bertanya kepada pengantin pria saya apakah kami bisa menggunakan bawang sebagai pengganti bunga, karena setelah pernikahan, bunga-bunga itu akan layu dan akhirnya dibuang," kata Biorrey kepada surat kabar lokal.
"Kembali pada bulan Agustus, Departemen Pertanian telah memperkirakan potensi kekurangan tanaman akar. Beberapa bulan kemudian, Filipina dilanda dua badai kuat yang menyebabkan kerusakan tanaman yang substansial," kata Nicholas Mapa, seorang ekonom senior di ING Bank.
"Kami juga telah melihat peningkatan permintaan yang mencolok karena ekonomi pulih dengan tajam," kata Mapa.
Efek Meluas
Kenaikan harga juga melanda warung kaki lima di Cebu, yang populer di kalangan penduduk lokal dan turis. Sayuran goreng, daging, dan makanan laut, biasanya disajikan dengan saus celup bawang dan cuka.
"Bawang adalah bagian besar dari hidangan kami. Ini menambahkan kerenyahan yang beraroma (dan) rasa manis untuk kontras dengan rasa asin dari makanan kami," kata Alex Chua, yang juga telah mengurangi bawang di kiosnya.
"Kami bersyukur pemerintah menerapkan langkah-langkah untuk menghentikan kenaikan harga. Kami berharap mereka terus menerapkan langkah-langkah seperti itu untuk menurunkan harga lebih jauh," tambahnya.
Bawang menjadi barang yang sangat dicari sehingga, seorang warga bernama April Lyka Biorrey memilih untuk membawa buket hasil panen pada pernikahannya di Kota Iloilo.
"Saya bertanya kepada pengantin pria saya apakah kami bisa menggunakan bawang sebagai pengganti bunga, karena setelah pernikahan, bunga-bunga itu akan layu dan akhirnya dibuang," kata Biorrey kepada surat kabar lokal.
Lihat Juga :
tulis komentar anda