Genjot Investasi dan Hilirisasi Kantongi Dukungan dari Pengusaha
Kamis, 02 Februari 2023 - 17:21 WIB
JAKARTA - Pengusaha sambut positif upaya pemerintah melakukan perluasan kerja sama dengan berbagai negara dalam rangka peningkatan investasi. Khususnya untuk program hilirisasi yang berorientasi pada energi dan industri hijau ramah lingkungan.
“Kami sangat mengapresiasi usaha pemerintah yang terus mengupayakan peningkatan investasi dalam berbagai forum internasional termasuk World Economic Forum di Davos,” ujar Direktur Utama PT. Ceria Nugraha Indotama, Derian Sakmiwata.
Dalam usaha meningkatkan program hilirisasi khususnya yang berorientasi pada energi ramah lingkungan, investasi menjadi kunci agar program dan target yang dicanangkan pemerintah dapat berkembang dengan baik.
“Dukungan pemerintah sangat kami butuhkan agar kami pengusaha yang sudah melaksanakan program hilirisasi dengan memanfaatkan energi terbarukan terbantu dengan masuknya investor baru,” tambah Derian.
PT. Ceria Nugraha Indotama tengah mengembangkan total empat line Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) sebesar 72 MVA secara bertahap dengan total produksi per tahun sebesar 252 ribu ton feronikel di kadar 22 %. Tahap pertama 1 line RKEF 72MVA ditargetkan rampung pada tahun 2024 mendatang.
Ceria rencananya juga akan membangun pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL) yang total produksinya mencapai 103 ribu ton Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) pertahun dengan kandungan 39% nikel dan 4% kobalt atau setara dengan 40 ribu metrik ton logam nikel dan 4.100 metrik ton cobalt.
Ke depannya Ceria akan meningkatkan kapasitas HPAL sehingga mencapai 300 ribu ton MHP (kandungan logam nikel sebanyak 120 ribu metrik ton). Selanjutnya Ceria juga sedang melakukan studi kelayakan untuk pengolahan dan pemurnian lanjutan untuk mengolah FeNi dan MHP yang telah diproduksi menjadi produk nikel untuk bahan baku baterai.
“Ceria terus berupaya mendukung program hilirisasi pemerintah dengan memanfaatkan energi ramah lingkungan sehingga hadirnya investor baru kami harapkan dapat mempercepat proses pembangunan dan peningkatan produksi sehingga kontribusi kami kepada negara juga meningkat,” kata Derian.
Seperti diketahui, pemerintah terus berupaya memperluas kerja sama dengan sejumlah negara dalam berbagai event internasional termasuk World Economic Forum 2023 di Davos, Swiss. Program hilirisasi khususnya hilirisasi sumber daya alam dengan memanfaatkan energi hijau terus didorong pemerintah guna mendapat multiplier effect tidak hanya bagi pendapatan negara tetapi juga penyerapan tenaga kerja.
“Kami sangat mengapresiasi usaha pemerintah yang terus mengupayakan peningkatan investasi dalam berbagai forum internasional termasuk World Economic Forum di Davos,” ujar Direktur Utama PT. Ceria Nugraha Indotama, Derian Sakmiwata.
Baca Juga
Dalam usaha meningkatkan program hilirisasi khususnya yang berorientasi pada energi ramah lingkungan, investasi menjadi kunci agar program dan target yang dicanangkan pemerintah dapat berkembang dengan baik.
“Dukungan pemerintah sangat kami butuhkan agar kami pengusaha yang sudah melaksanakan program hilirisasi dengan memanfaatkan energi terbarukan terbantu dengan masuknya investor baru,” tambah Derian.
PT. Ceria Nugraha Indotama tengah mengembangkan total empat line Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) sebesar 72 MVA secara bertahap dengan total produksi per tahun sebesar 252 ribu ton feronikel di kadar 22 %. Tahap pertama 1 line RKEF 72MVA ditargetkan rampung pada tahun 2024 mendatang.
Ceria rencananya juga akan membangun pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL) yang total produksinya mencapai 103 ribu ton Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) pertahun dengan kandungan 39% nikel dan 4% kobalt atau setara dengan 40 ribu metrik ton logam nikel dan 4.100 metrik ton cobalt.
Ke depannya Ceria akan meningkatkan kapasitas HPAL sehingga mencapai 300 ribu ton MHP (kandungan logam nikel sebanyak 120 ribu metrik ton). Selanjutnya Ceria juga sedang melakukan studi kelayakan untuk pengolahan dan pemurnian lanjutan untuk mengolah FeNi dan MHP yang telah diproduksi menjadi produk nikel untuk bahan baku baterai.
“Ceria terus berupaya mendukung program hilirisasi pemerintah dengan memanfaatkan energi ramah lingkungan sehingga hadirnya investor baru kami harapkan dapat mempercepat proses pembangunan dan peningkatan produksi sehingga kontribusi kami kepada negara juga meningkat,” kata Derian.
Seperti diketahui, pemerintah terus berupaya memperluas kerja sama dengan sejumlah negara dalam berbagai event internasional termasuk World Economic Forum 2023 di Davos, Swiss. Program hilirisasi khususnya hilirisasi sumber daya alam dengan memanfaatkan energi hijau terus didorong pemerintah guna mendapat multiplier effect tidak hanya bagi pendapatan negara tetapi juga penyerapan tenaga kerja.
(akr)
tulis komentar anda