1,9 Juta Hektare Sawah Siap Panen, Beras Sampai Lebaran Aman
Selasa, 07 Februari 2023 - 20:31 WIB
JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan pada bulan Februari ini Indonesia tengah memasuki musim panen padi tahap awal. Pada bulan ini setidaknya 1,9 juta hektare sawah yang siap panen di seluruh Indonesia.
"Data dari BPS dan standing crop melalui satelit dari Januari-Februari ini kurang lebih ada 1,9 juta hektare," ujar Mentan dalam konferensi pers di Pasar Induk Beras Cipinang, Selasa (7/2/2023).
Mentan mengatakan luas lahan 1,9 juta hektare tersebut jika dikonversikan menjadi gabah menghasilkan setidaknya 10 juta ton. Sedangkan apabila sudah digiling dan menjadi beras hasilnya kurang lebih 6-7 juta ton.
Dia menjelaskan daerah yang mulai masuk musim panen seperti Sumatera Selatan, Pulau Jawa, Sumatera Utara, Lampung, hingga beberapa daerah bagian di Sulawesi.
"Pulau Jawa hampir seluruhnya masuk pada musim panen awal, Februari, Maret, puncaknya April, dan Sulawesi, yang segera akan kita persiapkan," kata Mentan.
Menurut dia kondisi beras secara nasional bisa memenuhi kebutuhan masyarakat hingga lebaran mendatang. Kepastian tersebut dihitung secara detail baik menggunakan KSA BPS, standing crop, laporan daerah dan peninjauan langsung di lapangan.
"Semua menunjukkan oke. Artinya, beras kita aman sampai lebaran mendatang. Saat ini panen raya terus berlangsung di sejumlah sentra," lanjutnya.
Lebih lanjut, Mentan SYL menjelaskan bahwa produktivitas beras memang perlu dijaga. Sebab menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia. Namun menurutnya tidak setiap bulan beras mengalami panen, karena beberapa waktu padi masuk musim tanam. Hal itu yang kadang menyebabkan stok beras dalam negeri kurang.
"Memang kita harus menjaga masalah beras ini, tetapi memang ada siklus-siklus penanaman dan panen yang terjadi, memang waktu Desember kemarin wakti tanam, jadi pada posisi itu, kadang memang dinamika harus kita hadapi," pungkasnya.
"Data dari BPS dan standing crop melalui satelit dari Januari-Februari ini kurang lebih ada 1,9 juta hektare," ujar Mentan dalam konferensi pers di Pasar Induk Beras Cipinang, Selasa (7/2/2023).
Mentan mengatakan luas lahan 1,9 juta hektare tersebut jika dikonversikan menjadi gabah menghasilkan setidaknya 10 juta ton. Sedangkan apabila sudah digiling dan menjadi beras hasilnya kurang lebih 6-7 juta ton.
Dia menjelaskan daerah yang mulai masuk musim panen seperti Sumatera Selatan, Pulau Jawa, Sumatera Utara, Lampung, hingga beberapa daerah bagian di Sulawesi.
"Pulau Jawa hampir seluruhnya masuk pada musim panen awal, Februari, Maret, puncaknya April, dan Sulawesi, yang segera akan kita persiapkan," kata Mentan.
Menurut dia kondisi beras secara nasional bisa memenuhi kebutuhan masyarakat hingga lebaran mendatang. Kepastian tersebut dihitung secara detail baik menggunakan KSA BPS, standing crop, laporan daerah dan peninjauan langsung di lapangan.
"Semua menunjukkan oke. Artinya, beras kita aman sampai lebaran mendatang. Saat ini panen raya terus berlangsung di sejumlah sentra," lanjutnya.
Lebih lanjut, Mentan SYL menjelaskan bahwa produktivitas beras memang perlu dijaga. Sebab menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia. Namun menurutnya tidak setiap bulan beras mengalami panen, karena beberapa waktu padi masuk musim tanam. Hal itu yang kadang menyebabkan stok beras dalam negeri kurang.
"Memang kita harus menjaga masalah beras ini, tetapi memang ada siklus-siklus penanaman dan panen yang terjadi, memang waktu Desember kemarin wakti tanam, jadi pada posisi itu, kadang memang dinamika harus kita hadapi," pungkasnya.
(nng)
tulis komentar anda