Wall Street Melemah Jelang Rilis Data Penjualan Ritel AS
Rabu, 15 Februari 2023 - 23:00 WIB
JAKARTA - Tiga indeks Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Rabu (15/2), menjelang rilis data penjualan ritel Amerika Serikat (AS). Dow Jones Industrial Average (DJI) melemah 0,59% di 33.888,06, S&P 500 (SPX) turun 0,64% di 4.109,60, dan Nasdaq Composite (IXIC) koreksi 0,52% menjadi 11.898,24.
Tiga top gainers di bawah SPX antara lain Generac menguat 6,74% di USD133,64, Analog Devices tumbuh 6,40% di USD194,22, dan Vulcan Materials naik 1,95% di USD189,19.
Sedangkan tiga top losers SPX yakni Devon Energy merosot 8,51% di USD58,50, Akamai melemah 8,47% di USD80,35, dan Freeport-McMoran turun 3,22% di USD41,59. Pelaku pasar sedang menantikan rilis data penjualan ritel untuk melihat seberapa besar pengaruh inflasi terhadap daya beli masyarakat. Angka belanja konsumen juga dapat menjadi petunjuk untuk melihat seberapa tangguh ekonomi Paman Sam di tengah kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Jajak pendapat Reuters, dikutip Rabu (15/2), memproyeksikan penjualan ritel akan naik 1,8% pada Januari 2023, setelah sempat jatuh pada Desember 2022. Proyeksi ini muncul setelah negara adidaya beribukota Washington D.C ini mengumumkan peningkatan annual inflasi sebesar 6,4% yoy, yang lebih tinggi dari konsensus pasar.
Dari sisi kinerja keuangan perusahaan, laporan Refinitiv pada Jumat lalu menunjukkan bahwa hampir 70% dari perusahaan yang terindeks di SPX telah melaporkan keuangan mereka. Adapun sebagian besar laba perusahaan telah melampaui ekspektasi pasar.
Lihat Juga: Raih Sertifikasi Halal, Super Indo Perkuat Komitmen untuk Jaga Kualitas dan Kepercayaan Pelanggan
Tiga top gainers di bawah SPX antara lain Generac menguat 6,74% di USD133,64, Analog Devices tumbuh 6,40% di USD194,22, dan Vulcan Materials naik 1,95% di USD189,19.
Sedangkan tiga top losers SPX yakni Devon Energy merosot 8,51% di USD58,50, Akamai melemah 8,47% di USD80,35, dan Freeport-McMoran turun 3,22% di USD41,59. Pelaku pasar sedang menantikan rilis data penjualan ritel untuk melihat seberapa besar pengaruh inflasi terhadap daya beli masyarakat. Angka belanja konsumen juga dapat menjadi petunjuk untuk melihat seberapa tangguh ekonomi Paman Sam di tengah kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Jajak pendapat Reuters, dikutip Rabu (15/2), memproyeksikan penjualan ritel akan naik 1,8% pada Januari 2023, setelah sempat jatuh pada Desember 2022. Proyeksi ini muncul setelah negara adidaya beribukota Washington D.C ini mengumumkan peningkatan annual inflasi sebesar 6,4% yoy, yang lebih tinggi dari konsensus pasar.
Dari sisi kinerja keuangan perusahaan, laporan Refinitiv pada Jumat lalu menunjukkan bahwa hampir 70% dari perusahaan yang terindeks di SPX telah melaporkan keuangan mereka. Adapun sebagian besar laba perusahaan telah melampaui ekspektasi pasar.
Lihat Juga: Raih Sertifikasi Halal, Super Indo Perkuat Komitmen untuk Jaga Kualitas dan Kepercayaan Pelanggan
(nng)
tulis komentar anda