Tingkatkan Partisipasi Perempuan di Dunia Kerja, Begini Komitmen BUMN dan Swasta
Sabtu, 18 Februari 2023 - 11:35 WIB
Dalam hal ini, Kemenperin telah bekerja sama dalam berbagai proyek dengan sektor swasta dan pemerintah lain, untuk meningkatkan kesempatan pendidikan perempuan, terutama di bidang pendidikan pelatihan teknis dan kejuruan, ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika.
“Perempuan seringkali memiliki keterampilan dan cara berpikir yang luar biasa dan berbeda dari laki-laki, sehingga dapat berguna bagi bisnis dan industri ketika mengambil keputusan,” ujarnya.
“Kami berupaya untuk meningkatkan pendidikan dan keterampilan bagi perempuan Indonesia agar dapat memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri,” tambah Menperin.
Regional Lead, Gender and Economic Inclusion, International Finance Corporation (IFC), Amy Luinstra menyatakan, kebijakan inklusif di perusahaan harus ditetapkan sedari awal, mulai dari tahap rekrutmen pegawai, pemberian pelatihan, penyediaan fasilitas yang mendukung perempuan, hingga kesempatan untuk promosi yang setara.
“Jika kita melihat kembali siklus hidup karyawan seputar pelatihan dan pengembangan, lalu promosi dan perkembangan karier, maka di sepanjang siklus hidup karyawan tersebut, kita akan melihat adanya peluang untuk meningkatkan keseimbangan gender dan meningkatkan pengambilan keputusan dengan cara yang tidak bias,” bebernya.
Sementara itu, di Indonesia terdapat beberapa perusahaan yang diketahui telah melaksanakan berbagai inisiatif kebijakan inklusif bagi perempuan. Salah satunya PT Adis Dimension Footwear, perusahaan manufaktur sepatu dengan lebih dari 50% karyawan perempuan.
Vice President PT Adis Dimension Footwear, Margaret Vikta mengungkapkan, bentuk advokasi dari perusahaan untuk mengangkat jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan adalah dengan menciptakan program sponsorship. Program ini dilakukan secara menyeluruh, dengan cara memberikan pelatihan dan konseling yang dilakukan pihak ketiga.
Tujuannya membangun kepercayaan diri para karyawan perempuan akan kemampuan mereka dalam bekerja sehingga sanggup menduduki posisi penting di dalam perusahaan. Menurut Margaret, dua jenis sponsorship tersebut dirasa sangat efektif bagi perusahaan dan karyawan.
“Terlihat dari hasilnya di mana setiap tahun selalu terjadi peningkatan jumlah karyawan dan pemimpin perempuan di senior management hingga di jumlah yang seimbang dengan laki-laki,” ungkap dia.
“Perempuan seringkali memiliki keterampilan dan cara berpikir yang luar biasa dan berbeda dari laki-laki, sehingga dapat berguna bagi bisnis dan industri ketika mengambil keputusan,” ujarnya.
“Kami berupaya untuk meningkatkan pendidikan dan keterampilan bagi perempuan Indonesia agar dapat memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri,” tambah Menperin.
Regional Lead, Gender and Economic Inclusion, International Finance Corporation (IFC), Amy Luinstra menyatakan, kebijakan inklusif di perusahaan harus ditetapkan sedari awal, mulai dari tahap rekrutmen pegawai, pemberian pelatihan, penyediaan fasilitas yang mendukung perempuan, hingga kesempatan untuk promosi yang setara.
“Jika kita melihat kembali siklus hidup karyawan seputar pelatihan dan pengembangan, lalu promosi dan perkembangan karier, maka di sepanjang siklus hidup karyawan tersebut, kita akan melihat adanya peluang untuk meningkatkan keseimbangan gender dan meningkatkan pengambilan keputusan dengan cara yang tidak bias,” bebernya.
Sementara itu, di Indonesia terdapat beberapa perusahaan yang diketahui telah melaksanakan berbagai inisiatif kebijakan inklusif bagi perempuan. Salah satunya PT Adis Dimension Footwear, perusahaan manufaktur sepatu dengan lebih dari 50% karyawan perempuan.
Vice President PT Adis Dimension Footwear, Margaret Vikta mengungkapkan, bentuk advokasi dari perusahaan untuk mengangkat jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan adalah dengan menciptakan program sponsorship. Program ini dilakukan secara menyeluruh, dengan cara memberikan pelatihan dan konseling yang dilakukan pihak ketiga.
Tujuannya membangun kepercayaan diri para karyawan perempuan akan kemampuan mereka dalam bekerja sehingga sanggup menduduki posisi penting di dalam perusahaan. Menurut Margaret, dua jenis sponsorship tersebut dirasa sangat efektif bagi perusahaan dan karyawan.
“Terlihat dari hasilnya di mana setiap tahun selalu terjadi peningkatan jumlah karyawan dan pemimpin perempuan di senior management hingga di jumlah yang seimbang dengan laki-laki,” ungkap dia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda