Industri Mamin Tetap Tumbuh Saat Pandemi, Pengusaha: 2023 Penuh Harapan
Kamis, 02 Maret 2023 - 22:02 WIB
Sehingga dengan berhasil menyediakan produk sampai ke meja konsumen, owner tetap merayakan kemenangan meski sebenernya pembeli tidak begitu puas.
Dengan kondisi seperti laut yang tenang dan mudah diprediksi, banyak orang berpikir bahwa itu adalah masa kejayaan. Padahal sebenarnya seiring waktu persaingan menjadi jauh lebih kompetitif dan berbahaya.
“Mereka yang tidak dapat bersaing akan habis. Jika tidak mau mengubah manajemen, usaha akan kalah dalam persaingan. Pasar makanan akhirnya berubah jadi medan perang yang ganas. Amazy juga harus belajar dari pengalaman dengan menutup beberapa outlet karena miss management,” bebernya.
Di sisi lain, dengan banyaknya pilhan produk, konsumen jadi lebih menuntut. Orang-orang dalam bisnis mulai menyadari untuk memenangkan lomba, tidak cukup dengan hanya sampai di garis finish. Mereka akan dengan mudah tertinggal.
Beberapa usaha melakukan restrukturisasi untuk menjadi lebih kuat dan besar. Namun ternyata ukuran dan kekuatan bukanlah jawabannya. “Untuk bertahan, kuncinya adalah ‘adaptasi’ seperti yang dilakukan oleh Amazy hingga bisa bertahan sampai saat ini,” tandasnya.
Yanty mengingatkan bahwa usaha yang menjadi pioneer atau pemain utama tidak serta merta langgeng karena dunia terus bergerak dan pandangan konsumen pun berubah.
Layaknya Amazy, tim dalam sebuah usaha wajib melihat dan mengukur masalah yang timbul, lalu mengatasinya dengan cara kerja yang sistematis.
Tim perlu membuat perencanaan masa depan. Strategi yang berjalan di waktu yang lalu belum tentu akan berarti di masa kini dengan cara kerja yang sama. Tapi, kata dia, pengalaman masa lalu bisa dijadikan bahan untuk merencanakan masa depan yang lebih baik. “Itulah pentingnya jam terbang,” tandasnya.
“Hal yang terpenting dalam adaptasi adalah bertindak bersama-sama sebagai tim untuk mengambil keputusan. Tim harus mau belajar memperbaiki kesalahan bersama, tidak hanya menunggu disuruh,” imbuh Yanty.
Dengan kondisi seperti laut yang tenang dan mudah diprediksi, banyak orang berpikir bahwa itu adalah masa kejayaan. Padahal sebenarnya seiring waktu persaingan menjadi jauh lebih kompetitif dan berbahaya.
“Mereka yang tidak dapat bersaing akan habis. Jika tidak mau mengubah manajemen, usaha akan kalah dalam persaingan. Pasar makanan akhirnya berubah jadi medan perang yang ganas. Amazy juga harus belajar dari pengalaman dengan menutup beberapa outlet karena miss management,” bebernya.
Di sisi lain, dengan banyaknya pilhan produk, konsumen jadi lebih menuntut. Orang-orang dalam bisnis mulai menyadari untuk memenangkan lomba, tidak cukup dengan hanya sampai di garis finish. Mereka akan dengan mudah tertinggal.
Beberapa usaha melakukan restrukturisasi untuk menjadi lebih kuat dan besar. Namun ternyata ukuran dan kekuatan bukanlah jawabannya. “Untuk bertahan, kuncinya adalah ‘adaptasi’ seperti yang dilakukan oleh Amazy hingga bisa bertahan sampai saat ini,” tandasnya.
Yanty mengingatkan bahwa usaha yang menjadi pioneer atau pemain utama tidak serta merta langgeng karena dunia terus bergerak dan pandangan konsumen pun berubah.
Layaknya Amazy, tim dalam sebuah usaha wajib melihat dan mengukur masalah yang timbul, lalu mengatasinya dengan cara kerja yang sistematis.
Tim perlu membuat perencanaan masa depan. Strategi yang berjalan di waktu yang lalu belum tentu akan berarti di masa kini dengan cara kerja yang sama. Tapi, kata dia, pengalaman masa lalu bisa dijadikan bahan untuk merencanakan masa depan yang lebih baik. “Itulah pentingnya jam terbang,” tandasnya.
“Hal yang terpenting dalam adaptasi adalah bertindak bersama-sama sebagai tim untuk mengambil keputusan. Tim harus mau belajar memperbaiki kesalahan bersama, tidak hanya menunggu disuruh,” imbuh Yanty.
Lihat Juga :
tulis komentar anda