Bappenas Ungkap Siasat Lolos dari Jebakan Pendapatan Menengah
Kamis, 09 Maret 2023 - 10:48 WIB
JAKARTA - Kementerian PPN/Bappenas memaparkan pentingnya peran ekonomi biru untuk kawasan ASEAN, di tengah upaya keluar dari jebakan pendapatan menengah ( middle income trap ). Salah satu upaya keluar dari jebakan itu adalah memanfaatkan sumber pertumbuhan baru yang berkelanjutan.
“ASEAN membutuhkan mesin pertumbuhan baru yang inklusif dan berkelanjutan. Ekonomi biru adalah potensi yang bisa kita manfaatkan bersama,” kata Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti dalam keterangan tertulis, Kamis (9/3/2023).
Amalia menyebut, seluruh negara anggota ASEAN telah menyepakati Declaration on Blue Economy pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-38 dan ke-39 yang diselenggarakan pada 2021 lalu. Menindaklanjuti deklarasi tersebut, Kementerian PPN/Bappenas berperan sebagai focal point dalam memformulasikan ASEAN Blue Economy Framework sebagai salah satu Priority Economic Deliverables dalam Keketuaan ASEAN 2023 Indonesia.
“Tujuan kerangka kerja ini adalah menjadikan ekonomi biru sebagai sumber pertumbuhan ekonomi ASEAN yang baru, mencapai kesepakatan bersama, mewujudkan komitmen menjadi tindakan nyata, dan melanjutkan pembentukan ASEAN Blue Economy Forum yang akan dimulai pada awal Juli tahun ini,” tutur Amalia.
Penyusunan ASEAN Blue Economy Framework sendiri dilakukan pada Maret 2023 dan akan diadopsi pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-43 di penghujung 2023.
Menurut Amalia ASEAN harus menjadi pemain terdepan dalam sektor ekonomi biru di kawasan Indo Pasifik. Dibutuhkan kolaborasi yang kuat di antara negara anggota ASEAN dalam mengatasi tantangan pengembangan ekonomi biru ke depan.
“ASEAN Blue Economy Framework merupakan geostrategi yang akan menjadi landasan kerja bagi ASEAN untuk berkolaborasi dalam meningkatkan produktivitas dan nilai tambah,” pungkas Deputi Amalia.
Baca Juga
“ASEAN membutuhkan mesin pertumbuhan baru yang inklusif dan berkelanjutan. Ekonomi biru adalah potensi yang bisa kita manfaatkan bersama,” kata Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti dalam keterangan tertulis, Kamis (9/3/2023).
Amalia menyebut, seluruh negara anggota ASEAN telah menyepakati Declaration on Blue Economy pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-38 dan ke-39 yang diselenggarakan pada 2021 lalu. Menindaklanjuti deklarasi tersebut, Kementerian PPN/Bappenas berperan sebagai focal point dalam memformulasikan ASEAN Blue Economy Framework sebagai salah satu Priority Economic Deliverables dalam Keketuaan ASEAN 2023 Indonesia.
“Tujuan kerangka kerja ini adalah menjadikan ekonomi biru sebagai sumber pertumbuhan ekonomi ASEAN yang baru, mencapai kesepakatan bersama, mewujudkan komitmen menjadi tindakan nyata, dan melanjutkan pembentukan ASEAN Blue Economy Forum yang akan dimulai pada awal Juli tahun ini,” tutur Amalia.
Penyusunan ASEAN Blue Economy Framework sendiri dilakukan pada Maret 2023 dan akan diadopsi pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-43 di penghujung 2023.
Menurut Amalia ASEAN harus menjadi pemain terdepan dalam sektor ekonomi biru di kawasan Indo Pasifik. Dibutuhkan kolaborasi yang kuat di antara negara anggota ASEAN dalam mengatasi tantangan pengembangan ekonomi biru ke depan.
“ASEAN Blue Economy Framework merupakan geostrategi yang akan menjadi landasan kerja bagi ASEAN untuk berkolaborasi dalam meningkatkan produktivitas dan nilai tambah,” pungkas Deputi Amalia.
(uka)
tulis komentar anda