SILO Dorong Peningkatan Layanan dan Pengalaman Pasien Melalui MySiloam
Kamis, 09 Maret 2023 - 20:36 WIB
JAKARTA - PT Siloam International Hospitals Tbk . (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) di sektor pelayanan kesehatan, berkomitmen melanjutkan investasi dalam digitalisasi proses pelayanan di rumah sakit. Salah satunya melalui aplikasi MySiloam yang merupakan bagian dari rangkaian transformasi digital untuk mengintegrasikan layanan dan pengalaman pasien.
Seperti diketahui, aplikasi MySiloam terus menunjukkan kontribusi positif dalam meningkatkan efisiensi pelayanan dan pengalaman pasien melalui fitur-fitur online yang melengkapi dan meningkatkan layanan offline RS Siloam. Pasien juga dapat menggunakan aplikasi MySiloam sebagai asisten virtual saat mengunjungi RS Siloam.
(Baca juga:Pendapatan Naik 18%, Kinerja Siloam Menguat)
Fitur ini memungkinkan pasien untuk melakukan check-in tanpa sentuhan dan antrean virtual untuk meningkatkan pengalaman pasien selama berada di RS Siloam. Aplikasi MySiloam juga telah diunduh lebih dari 1 juta pengguna dengan rata-rata pengguna aktif bulanan mencapai 100.000 pasien dan rata-rata tingkat engagement lebih dari 77%. Kinerja SILO ini tentu saja berimbas positif terhadap induk usahanya LPKR yang merupakan pemegang saham utama dengan kepemilikan 58,05%.
Group CEO LPKR sekaligus Komisaris Utama SILO John Riady mengatakan LPKR melalui SILO berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia. “Industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia,” kata John Riady dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/3/2023).
(Baca juga:Pertumbuhan Kinerja Siloam Turut Genjot Pendapatan LPKR)
Terlebih lagi, kata John Riady, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi. LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. “Kami memiliki misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh,” kata John.
John juga menambahkan bahwa SILO juga tengah mengembangkan berbagai layanan berbasis digital dan bekerja sama dengan platform lain seperti HaloDoc dan Alodokter. Ekspansi digital ini diharapkan akan dapat menjangkau lebih banyak pasien di Indonesia.
Pada tahun 2022, SILO telah mengelola dan mengoperasikan 41 rumah sakit yang terdiri dari 15 rumah sakit di kawasan Jabodetabek dan 26 rumah sakit yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Ambon. SILO juga mengoperasikan 66 klinik Siloam.
Di samping itu, SILO merupakan pelopor akreditasi Joint Commission International (JCI) untuk rumah sakit di Indonesia. JCI sendiri merupakan lembaga akreditasi internasional berpusat di Amerika Serikat yang fokus pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien.
Seperti diketahui, aplikasi MySiloam terus menunjukkan kontribusi positif dalam meningkatkan efisiensi pelayanan dan pengalaman pasien melalui fitur-fitur online yang melengkapi dan meningkatkan layanan offline RS Siloam. Pasien juga dapat menggunakan aplikasi MySiloam sebagai asisten virtual saat mengunjungi RS Siloam.
(Baca juga:Pendapatan Naik 18%, Kinerja Siloam Menguat)
Fitur ini memungkinkan pasien untuk melakukan check-in tanpa sentuhan dan antrean virtual untuk meningkatkan pengalaman pasien selama berada di RS Siloam. Aplikasi MySiloam juga telah diunduh lebih dari 1 juta pengguna dengan rata-rata pengguna aktif bulanan mencapai 100.000 pasien dan rata-rata tingkat engagement lebih dari 77%. Kinerja SILO ini tentu saja berimbas positif terhadap induk usahanya LPKR yang merupakan pemegang saham utama dengan kepemilikan 58,05%.
Group CEO LPKR sekaligus Komisaris Utama SILO John Riady mengatakan LPKR melalui SILO berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia. “Industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia,” kata John Riady dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/3/2023).
(Baca juga:Pertumbuhan Kinerja Siloam Turut Genjot Pendapatan LPKR)
Terlebih lagi, kata John Riady, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi. LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. “Kami memiliki misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh,” kata John.
John juga menambahkan bahwa SILO juga tengah mengembangkan berbagai layanan berbasis digital dan bekerja sama dengan platform lain seperti HaloDoc dan Alodokter. Ekspansi digital ini diharapkan akan dapat menjangkau lebih banyak pasien di Indonesia.
Pada tahun 2022, SILO telah mengelola dan mengoperasikan 41 rumah sakit yang terdiri dari 15 rumah sakit di kawasan Jabodetabek dan 26 rumah sakit yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Ambon. SILO juga mengoperasikan 66 klinik Siloam.
Di samping itu, SILO merupakan pelopor akreditasi Joint Commission International (JCI) untuk rumah sakit di Indonesia. JCI sendiri merupakan lembaga akreditasi internasional berpusat di Amerika Serikat yang fokus pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien.
(dar)
Lihat Juga :
tulis komentar anda