Punya Aset Jumbo di Atas Rp250 Miliar, 29 Perusahaan Antre IPO di BEI
Jum'at, 10 Maret 2023 - 23:36 WIB
JAKARTA - Tercatat ada 29 perusahaan yang masuk dalam pipeline pencatatan saham perdana atau IPO (Initial Public Offering) di Bursa Efek Indonesia (BEI) . Diterangkan mayoritas di antaranya memiliki aset jumbo mencapai ratusan miliar rupiah.
"14 Perusahaan aset skala besar, di atas Rp250 miliar," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan pasar modal, Jumat (10/3/2023).
Adapun sebanyak 13 perusahaan yang akan melantai memiliki aset skala menengah, yakni antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar. Sedangkan 2 sisanya memiliki aset skala kecil di bawah Rp50 miliar.
Dari jumlah tersebut, 6 perusahaan berasal dari sektor consumer siklikal. Adapun terdapat 5 perusahaan masing-masing untuk sektor bahan baku, transportasi-logistik, hingga teknologi.
BEI mencatat bahwa terdapat 2 calon emiten yang masing-masing berasal dari sektor consumer non-siklikal, keuangan, dan properti. Sedangkan 1 perusahaan juga datang dari sektor kesehatan, dan infrastruktur.
Sebelumnya Nyoman mengonfirmasi, bahwa terdapat perusahaan pertambangan nikel yang masuk dalam pipeline bursa. Kendati tak merinci perusahaan yang dimaksud, ia memastikan sedang dalam proses.
"Saya tak ngomongin nama ya. Kita tahapannya sudah site visit, sudah kita minta tahapannya lebih lanjut," kata Nyoman di Gedung BEI, Jumat (10/3).
Sebelumnya dikabarkan entitas usaha Harita Group, PT Trimegah Bangun Persada bakal melaksanakan initial public offering (IPO). Produsen nikel tersebut diperkirakan melantai di bursa dengan emisi jumbo senilai Rp9 triliun.
"14 Perusahaan aset skala besar, di atas Rp250 miliar," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan pasar modal, Jumat (10/3/2023).
Baca Juga
Adapun sebanyak 13 perusahaan yang akan melantai memiliki aset skala menengah, yakni antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar. Sedangkan 2 sisanya memiliki aset skala kecil di bawah Rp50 miliar.
Dari jumlah tersebut, 6 perusahaan berasal dari sektor consumer siklikal. Adapun terdapat 5 perusahaan masing-masing untuk sektor bahan baku, transportasi-logistik, hingga teknologi.
BEI mencatat bahwa terdapat 2 calon emiten yang masing-masing berasal dari sektor consumer non-siklikal, keuangan, dan properti. Sedangkan 1 perusahaan juga datang dari sektor kesehatan, dan infrastruktur.
Sebelumnya Nyoman mengonfirmasi, bahwa terdapat perusahaan pertambangan nikel yang masuk dalam pipeline bursa. Kendati tak merinci perusahaan yang dimaksud, ia memastikan sedang dalam proses.
"Saya tak ngomongin nama ya. Kita tahapannya sudah site visit, sudah kita minta tahapannya lebih lanjut," kata Nyoman di Gedung BEI, Jumat (10/3).
Sebelumnya dikabarkan entitas usaha Harita Group, PT Trimegah Bangun Persada bakal melaksanakan initial public offering (IPO). Produsen nikel tersebut diperkirakan melantai di bursa dengan emisi jumbo senilai Rp9 triliun.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda