Gerakan #BanggaBuatanIndonesia Jadi Perbincangan Dunia
Jum'at, 17 Juli 2020 - 17:25 WIB
JAKARTA -
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hartarto mengungkapkan bahwa gerakan #BanggaBuatanIndonesia (BBI) menjadi perhatian khusus di tingkat internasional. Gerakan ini sempat menjadi bahan pembicaraan di World Economic Forum (WEF) dan memperoleh apresiasi dari banyak negara.
"Kami lihat bahwa gerakan #BanggaBuatanIndonesia ini sudah menjadi perbincangan di World Economic Forum lalu. Di tahun 2025, diprediksi bahwa potensi pasar e-commerce di ASEAN adalah sebesar USD150 miliar, sementara Indonesia sendiri akan memiliki pasar senilai USD130 miliar, 85% pasar ASEAN didominasi oleh Indonesia," ucap Airlangga dalam peluncuran program DigiKU di Jakarta, Jumat (17/7/2020).
(Baca Juga: Erick Ingin Produk Lokal Mendominasi di Bandara, Asing Nomor Dua)
Dalam kesempatan yang sama, dia mengapresiasi program kredit untuk UMKM DigiKU yang diluncurkan hari ini oleh Himbara. Menurut Airlangga, selain akselerasi e-commerce, akselerasi digital lending atau akses pembiayaan digital bagi UMKM juga perlu ditingkatkan.
"Kami menyambut baik program DigiKU sebagai kredit digital untuk UMKM, yang merupakan kerja sama antara Himbara dan platform e-commerce. Dengan program ini, diharapkan bisa tercipta good financing dan mendorong para pelaku UMKM untuk bisa mengakses kredit lebih mudah dan meningkatkan transaksi e-commercenya," ungkapnya.
Selain itu, DigiKU diharapkan bisa membantu pemulihan ekonomi dengan dokumentasi transaksi yang lebih mudah, terlebih dalam situasi ruang gerak yang terbatas akibat pandemi Covid-19.
"Saya berharap platform DigiKU ini bisa mengakselerasi digitalisasi UMKM, baik dari segi pemasaran dan pembiayaan. Dengan demikian, semoga UMKM segera pulih dari persoalan melemahnya demand. Sehingga, harapannya, di awal tahun depan UMKM kembali beroperasi dan menemukan demandnya," pungkas Airlangga.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hartarto mengungkapkan bahwa gerakan #BanggaBuatanIndonesia (BBI) menjadi perhatian khusus di tingkat internasional. Gerakan ini sempat menjadi bahan pembicaraan di World Economic Forum (WEF) dan memperoleh apresiasi dari banyak negara.
"Kami lihat bahwa gerakan #BanggaBuatanIndonesia ini sudah menjadi perbincangan di World Economic Forum lalu. Di tahun 2025, diprediksi bahwa potensi pasar e-commerce di ASEAN adalah sebesar USD150 miliar, sementara Indonesia sendiri akan memiliki pasar senilai USD130 miliar, 85% pasar ASEAN didominasi oleh Indonesia," ucap Airlangga dalam peluncuran program DigiKU di Jakarta, Jumat (17/7/2020).
(Baca Juga: Erick Ingin Produk Lokal Mendominasi di Bandara, Asing Nomor Dua)
Dalam kesempatan yang sama, dia mengapresiasi program kredit untuk UMKM DigiKU yang diluncurkan hari ini oleh Himbara. Menurut Airlangga, selain akselerasi e-commerce, akselerasi digital lending atau akses pembiayaan digital bagi UMKM juga perlu ditingkatkan.
"Kami menyambut baik program DigiKU sebagai kredit digital untuk UMKM, yang merupakan kerja sama antara Himbara dan platform e-commerce. Dengan program ini, diharapkan bisa tercipta good financing dan mendorong para pelaku UMKM untuk bisa mengakses kredit lebih mudah dan meningkatkan transaksi e-commercenya," ungkapnya.
Selain itu, DigiKU diharapkan bisa membantu pemulihan ekonomi dengan dokumentasi transaksi yang lebih mudah, terlebih dalam situasi ruang gerak yang terbatas akibat pandemi Covid-19.
"Saya berharap platform DigiKU ini bisa mengakselerasi digitalisasi UMKM, baik dari segi pemasaran dan pembiayaan. Dengan demikian, semoga UMKM segera pulih dari persoalan melemahnya demand. Sehingga, harapannya, di awal tahun depan UMKM kembali beroperasi dan menemukan demandnya," pungkas Airlangga.
(fai)
tulis komentar anda