Perkara Kebangkrutan Silicon Valley Bank Bisa Berlanjut ke Meja Hijau
Rabu, 15 Maret 2023 - 20:00 WIB
JAKARTA - Masalah kebangkrutan yang dialami Silicon Valley Bank (SVB) tak akan reda begitu saja, meski bank sudah memiliki CEO baru dan menjalankan bisnis seperti biasa. Jaksa di Amerika Serikat disebut-sebut sedang menyelidiki masalah kebangkrutan itu, ketika para regulator berusaha menahan dampak yang diciptakan.
Departemen Kehakiman AS tengah menyelidiki kebangkrutan mendadak dari bank yang ditutup pada Jumat lalu itu (10/3/2023) lalu itu. Langkah itu disampaikan oleh salah satu sumber yang menolak disebutkan namanya lantaran penyelidikan tidak bersifat publik.
Securities and Exchange Commission (SEC)--lembaga yang berfungsi sebagai penegak hukum untuk melawan manipulasi pasar--juga telah melakukan penyelidikan paralel. Penyelidikan ini masih dalam tahap awal dan mungkin tidak akan menghasilkan tuduhan pelanggaran atau tuntutan kepada pihak yang terlibat.
Juru bicara SEC, SVB, dan Departemen Kehakiman menolak berkomentar terkait penyelidikan itu. Investigasi masih dalam tahap awal dan mungkin tidak menghasilkan tuduhan kesalahan atau tuntutan yang diajukan, kata sumber itu. Pemerintah AS juga memeriksa penjualan saham perusahaan induk SVB, yakni SVB Financial Group (SIVB.O).
Ketua SEC Gary Gensler mengatakan, pihaknya akan berfokus pada pemantauan stabilitas pasar dan mengidentifikasi serta menuntut segala bentuk pelanggaran yang dapat mengancam investor selama periode volatilitas.
Keruntuhan SVB dan Signature Bank telah membuat regulator bergerak untuk menahan dampak yang diberikan di sektor lainnya. Pada hari Selasa, lembaga pemeringkat Moody's memangkas prospek sistem perbankan AS menjadi "negatif" dari "stabil".
Di sisi lain, para pemegang saham menggugat SVB Financial Group dan dua petingginya pada pekan ini. Mereka dituduh menyembunyikan bagaimana kenaikan suku bunga membuat unit SVB rentan terhadap penarikan dana besar-besaran.
Departemen Kehakiman AS tengah menyelidiki kebangkrutan mendadak dari bank yang ditutup pada Jumat lalu itu (10/3/2023) lalu itu. Langkah itu disampaikan oleh salah satu sumber yang menolak disebutkan namanya lantaran penyelidikan tidak bersifat publik.
Securities and Exchange Commission (SEC)--lembaga yang berfungsi sebagai penegak hukum untuk melawan manipulasi pasar--juga telah melakukan penyelidikan paralel. Penyelidikan ini masih dalam tahap awal dan mungkin tidak akan menghasilkan tuduhan pelanggaran atau tuntutan kepada pihak yang terlibat.
Juru bicara SEC, SVB, dan Departemen Kehakiman menolak berkomentar terkait penyelidikan itu. Investigasi masih dalam tahap awal dan mungkin tidak menghasilkan tuduhan kesalahan atau tuntutan yang diajukan, kata sumber itu. Pemerintah AS juga memeriksa penjualan saham perusahaan induk SVB, yakni SVB Financial Group (SIVB.O).
Ketua SEC Gary Gensler mengatakan, pihaknya akan berfokus pada pemantauan stabilitas pasar dan mengidentifikasi serta menuntut segala bentuk pelanggaran yang dapat mengancam investor selama periode volatilitas.
Keruntuhan SVB dan Signature Bank telah membuat regulator bergerak untuk menahan dampak yang diberikan di sektor lainnya. Pada hari Selasa, lembaga pemeringkat Moody's memangkas prospek sistem perbankan AS menjadi "negatif" dari "stabil".
Di sisi lain, para pemegang saham menggugat SVB Financial Group dan dua petingginya pada pekan ini. Mereka dituduh menyembunyikan bagaimana kenaikan suku bunga membuat unit SVB rentan terhadap penarikan dana besar-besaran.
(uka)
tulis komentar anda