Apakah Resesi Itu Nyata? Simak Penjelasan Pakar
Jum'at, 17 Maret 2023 - 16:57 WIB
JAKARTA - Indonesia tidak perlu takut soal kabar soal resesi global . Kekhawatiran berlebihan soal resesi justru akan mengganggu semangat berusaha
"Jangan sampai kita terkena resesi batin. Resesi batin adalah suatu keadaan di mana ketakutan kita pada resesi itu demikian besar, sampai mematikan dan memenjarakan daya adaptasi kita," ujar Marketing Strategist Wahyu Setyobudi saat berbincang dengan Tim BuddyKu.
National Bureau of Economic Research (NBER) yang terletak di Amerika Serikat (AS), mengartikan resesi sebagai kondisi di mana negara mengalami penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan dalam kurun waktu beberapa bulan dilihat dari PDB riil, penghasilan, tingkat pengangguran, produksi industri, penjualan grosir-ritel.
Resesi bisa disebabkan sejumlah faktor, mulai dari inflasi, deflasi berlebihan, gelembung aset ayng pecah, guncangan ekonomi yang mendadak, ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsi, hingga pertumbuhan ekonomi yang mengalami penurunan dua kuartal berturut-turut.
Seperti diketahui, tahun 2023 ini diprediksi akan menjadi tahun sulit bagi semua negara, tidak terkecuali Indonesia. Setelah berhasil melewati fase pandemi selama dua tahun, berbagai negara mencoba untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi. Hal ini yang membuat berbagai pakar mengatakan tahun 2023 akan menjadi resesi global.
Lewat akun sosial media @why.setyobudi, wahyu sering berbagi informasi seputar isu ekonomi, UMKM dan bisnis. Termasuk dalam menghadapi isu resesi ini, wahyu bilang para pelaku bisnis dan UMKM harus punya usaha untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi resesi.
“Resesi atau tidak, itu bagian dari ketidakpastian. Maka pertanyaan itu sangat tidak penting resesi itu ada atau tidak, yang paling penting adalah seberapa baik kita bisa menghadapi resesi itu?” sambung Wahyu.
Wahyu pun berbagi tips dan caranya agar mudah dalam menghadapi resesi. Salah satunya adalah dengan membangun sikap mental. SIkap mental ini penting untuk selalu positif menghadapi berbagai situasi. “Jangan takut, tapi waspada. We hoped for the best but prepared for the worst. Selalu positif, karena kemana pikiran kita diarahkan, akan kesitu lah jalannya,” tambah Wahyu.
Mau update berita terkini tiap hari tanpa takut hoax? Download aplikasi BuddyKu di Appstore atau Playstore handphone-mu!
"Jangan sampai kita terkena resesi batin. Resesi batin adalah suatu keadaan di mana ketakutan kita pada resesi itu demikian besar, sampai mematikan dan memenjarakan daya adaptasi kita," ujar Marketing Strategist Wahyu Setyobudi saat berbincang dengan Tim BuddyKu.
National Bureau of Economic Research (NBER) yang terletak di Amerika Serikat (AS), mengartikan resesi sebagai kondisi di mana negara mengalami penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan dalam kurun waktu beberapa bulan dilihat dari PDB riil, penghasilan, tingkat pengangguran, produksi industri, penjualan grosir-ritel.
Resesi bisa disebabkan sejumlah faktor, mulai dari inflasi, deflasi berlebihan, gelembung aset ayng pecah, guncangan ekonomi yang mendadak, ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsi, hingga pertumbuhan ekonomi yang mengalami penurunan dua kuartal berturut-turut.
Seperti diketahui, tahun 2023 ini diprediksi akan menjadi tahun sulit bagi semua negara, tidak terkecuali Indonesia. Setelah berhasil melewati fase pandemi selama dua tahun, berbagai negara mencoba untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi. Hal ini yang membuat berbagai pakar mengatakan tahun 2023 akan menjadi resesi global.
Lewat akun sosial media @why.setyobudi, wahyu sering berbagi informasi seputar isu ekonomi, UMKM dan bisnis. Termasuk dalam menghadapi isu resesi ini, wahyu bilang para pelaku bisnis dan UMKM harus punya usaha untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi resesi.
“Resesi atau tidak, itu bagian dari ketidakpastian. Maka pertanyaan itu sangat tidak penting resesi itu ada atau tidak, yang paling penting adalah seberapa baik kita bisa menghadapi resesi itu?” sambung Wahyu.
Wahyu pun berbagi tips dan caranya agar mudah dalam menghadapi resesi. Salah satunya adalah dengan membangun sikap mental. SIkap mental ini penting untuk selalu positif menghadapi berbagai situasi. “Jangan takut, tapi waspada. We hoped for the best but prepared for the worst. Selalu positif, karena kemana pikiran kita diarahkan, akan kesitu lah jalannya,” tambah Wahyu.
Mau update berita terkini tiap hari tanpa takut hoax? Download aplikasi BuddyKu di Appstore atau Playstore handphone-mu!
(nng)
tulis komentar anda