Bangun Kembali Ukraina Usai Perang Melawan Rusia, Bank Dunia: Butuh Rp6,63 Kuadriliun

Sabtu, 25 Maret 2023 - 07:57 WIB
Bank Dunia menghitung biaya pemulihan dan pembangunan kembali Ukraina dari invasi Rusia sebesar USD411 miliar atau setara Rp6,63 kuadriliun. Foto/Dok
WASHINGTON - Sebuah laporan Bank Dunia yang dirilis Rabu kemarin, menghitung biaya pemulihan dan pembangunan kembali Ukraina dari invasi Rusia sebesar USD411 miliar atau setara Rp6,63 kuadriliun atau tepatnya mencapai Rp6.638 triliun (Kurs Rp15.052 per USD) selama beberapa dekade selanjutnya. Dimana biaya untuk membersihkan puing-puing perang saja bisa mencapai USD5 miliar atau Rp75 triliun.



Dalam laporan Bank Dunia itu juga merinci berapa korban yang disebabkan oleh perang Rusia Ukraina : setidaknya 9.655 warga sipil dikonfirmasi tewas, termasuk 461 anak-anak. Dimana hampir 2 juta rumah rusak dan lebih dari satu dari lima institusi kesehatan masyarakat rusak serta 650 ambulans rusak atau dijarah.





Secara keseluruhan Bank Dunia menghitung, kerugian langsung pada bangunan dan infrastruktur sejauh ini ditaksir senilai USD135 miliar. Hal itu belum termasuk kerusakan ekonomi secara lebih luas.

Kerusakan diperkirakan bisa lebih buruk jika bukan karena pertahanan kuat yang dipasang oleh pasukan Ukraina. Wakil presiden Bank Dunia untuk Eropa dan Asia Tengah, Anna Bjerde menambahkan, kerusakan terburuk menjadi terbatas hanya berada di wilayah garis depan Donetsk, Kharkiv, Luhansk dan Kherson.

Selain itu Bank Dunia juga mengatakan, invasi Rusia telah menghentikan kemajuan ekonomi di Ukraina selama 15 tahun, memotong produk domestik bruto Ukraina sebesar 29% dan mendorong 1,7 juta orang Ukraina ke dalam jurang kemiskinan.

Penilaian dilakukan oleh pemerintah Ukraina, Kelompok Bank Dunia, Komisi Eropa dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Temuan ini dimaksudkan untuk memandu perencanaan pembiayaan dan melaksanakan apa yang merupakan upaya pemulihan yang sedang berlangsung di Ukraina.

Laporan itu mengatakan sangat penting untuk menjaga upaya pemerintah dan bisnis swasta serta pemulihan Ukraina tetap berjalan, bahkan ketika bom jatuh dan pertempuran terus berlanjut.

Sektor energi Ukraina mengalami kerusakan terbesar baru-baru ini, sebagai akibat dari serangan yang ditargetkan Rusia pada jaringan listrik dan pusat energi lainnya selama musim dingin. "Kerusakan total pada sektor energi sekarang lima kali lebih besar daripada musim panas lalu," kata Bank Dunia seperti dilansir AP.

Dalam jangka panjang, para pejabat memperkirakan butuh biaya triliunan dolar untuk ekonomi Ukraina hanya dari gangguan yang disebabkan perang terhadap sektor pendidikan. Itu termasuk lebih dari 2 juta anak yang diperkirakan telah melarikan diri dari negara itu.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More