Bos IMF: Ukraina Butuh Rp727,5 Triliun untuk Bisa Berfungsi

Rabu, 22 Februari 2023 - 11:23 WIB
loading...
Bos IMF: Ukraina Butuh...
Dana Moneter Internasional atau IMF mulai bernegosiasi dengan para pejabat Ukraina terkait pinjaman terbaru setelah invasi Rusia yang berkepanjangan telah memperdalam kesengsaraan ekonomi Kiev. Foto/Dok
A A A
DUBAI - Dana Moneter Internasional atau IMF mulai bernegosiasi dengan para pejabat Ukraina terkait pinjaman terbaru setelah invasi Rusia yang berkepanjangan telah memperdalam kesengsaraan ekonomi. Kiev sedang mencari pinjaman yang jauh lebih besar dari USD2,7 miliar yang telah disediakan pemberi pinjaman sejak Maret lalu.

Hal itu disampaikan oleh sumber yang akrab dengan situasi tersebut, seperti dilansir Wall Street Journal. Ukraina berpendapat bahwa keterlibatan IMF sangat penting untuk meyakinkan pendukung asing lainnya bahwa kebijakan ekonomi dan data keuangannya sehat.



Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva mengatakan, beberapa waktu lalu bahwa Ukraina membutuhkan sekitar USD40 miliar hingga USD48 miliar atau setara Rp727,5 triliun (Kurs Rp15.156/USD) untuk bisa berfungsi tahun ini. Para pejabat Ukraina berharap bahwa pinjaman IMF akan membantu menutupi defisit anggaran Kiev dan bagian dari biaya rekonstruksi pascaperang.

"Ini akan dibantu oleh Uni Eropa, AS dan oleh orang lain," katanya dalam sebuah acara di Dubai.

"Tetapi kami sebagai lembaga dengan hubungan lama dengan Ukraina sangat percaya bahwa kami harus memainkan juga peran stabilisasi dengan berada di sana untuk ekonomi Ukraina dan rakyat Ukraina," ucap Kristalina Georgieva.

Kepala IMF sebelumnya menggambarkan invasi Ukraina sebagai "satu-satunya faktor negatif terpenting" bagi perekonomian pada tahun 2022. Menurut perkiraan IMF bahwa Ekonomi global akan tumbuh 2,9% tahun ini.



Sebelum perang , Ukraina telah berjuang untuk menarik pembiayaan eksternal dari IMF dan pemberi pinjaman lainnya karena kekhawatiran tentang korupsi dan kurangnya transparansi dalam ekonominya. Sejak Oktober 2022, Ukraina telah bekerja dengan IMF di bawah program pemantauan kebijakan ekonomi yang dirancang untuk menarik pendonor.

Pertemuan minggu ini memulai peninjauan program ini, kata pemerintah Ukraina. Langkah ini merupakan prasyarat untuk membangun kerangka pinjaman baru untuk Ukraina, yang telah mencapai batas pinjaman saat ini.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Tarik Ulur Kenaikan...
Tarik Ulur Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Begini Kabar Terbarunya
IMF Pangkas Proyeksi,...
IMF Pangkas Proyeksi, Sri Mulyani Sebut Target Ekonomi Tumbuh 5,2% Masih Realistis
IMF Pangkas Proyeksi...
IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi AS Jadi 1,8%, Terparah di Antara Negara Maju
Realisasi Investasi...
Realisasi Investasi Kuartal I/2025 Capai Rp465,2 Triliun, Rosan: Sesuai Target
Suku Bunga Acuan Ditahan...
Suku Bunga Acuan Ditahan 5,75 Persen, Begini Penjelasan Lengkap BI
IMF Pangkas Proyeksi...
IMF Pangkas Proyeksi PDB 3 Negara Ekonomi Utama Asia
Mengulik Kesepakatan...
Mengulik Kesepakatan Logam Tanah Jarang AS-Ukraina, Siapa Untung dan Apa Isinya?
Cara Daftar Koperasi...
Cara Daftar Koperasi Merah Putih, Simak Panduan Lengkapnya
Dukung Swasembada Pangan,...
Dukung Swasembada Pangan, Pengolahan Gabah Modern Garapan Waskita Hasilkan Beras Berkualitas
Rekomendasi
Nonton Laga Tunda LaLiga...
Nonton Laga Tunda LaLiga Villarreal vs Espanyol di VISION+, Perebutan Poin Krusial!
Prabowo akan Luncurkan...
Prabowo akan Luncurkan BLT untuk Guru Honorer pada 2 Mei 2025, Berapa Nominalnya?
Penampakan 2 Kapal Pesiar...
Penampakan 2 Kapal Pesiar Milik Ariyanto Bakri yang Disita Kejagung
Berita Terkini
Tarik Ulur Kenaikan...
Tarik Ulur Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Begini Kabar Terbarunya
4 menit yang lalu
Profesi Penilai Didorong...
Profesi Penilai Didorong Lebih Adaptif Hadapi Era Revolusi Industri 5.0
10 menit yang lalu
Wakil ICC Indonesia...
Wakil ICC Indonesia Ikut Bahas Amandemen Rancangan Aturan Arbitrase internasional
20 menit yang lalu
Dihantam Tarif Trump,...
Dihantam Tarif Trump, Arus Modal Keluar dari Indonesia Capai Rp46,7 Triliun
45 menit yang lalu
Pengamat Ekonomi Sebut...
Pengamat Ekonomi Sebut Kinerja Korporasi Bank Jatim Positif
1 jam yang lalu
Harga Bitcoin Melesat...
Harga Bitcoin Melesat Tembus Rp1,56 Miliar, Institusi Besar Serbu Pasar Kripto
1 jam yang lalu
Infografis
Presiden Ukraina Zelensky:...
Presiden Ukraina Zelensky: China Memasok Senjata ke Rusia!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved