Titah Jokowi Bulog Maksimalkan Serapan Beras Domestik Saat Panen Raya, Buwas: Kita Akan Habis-habisan
Jum'at, 31 Maret 2023 - 18:18 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Perum Bulog memaksimalkan serapan beras di dalam negeri saat musim panen raya ini. Permintaan ini menyusul adanya rencana impor 2 juta ton beras tahun ini.
Kepala Negara mengakui ada penurunan realisasi penyerapan beras Bulog sepanjang kuartal III/2023. Untuk sentra produksi beras di Sulawesi Selatan (Sulsel) pun menurun signifikan.
Menurut presiden, pada bulan Maret biasanya daerah ini mampu menyerap 40.000 - 50.000 ton beras. Namun, pada Maret tahun ini serapan hanya di angka 6.000 ton. Padahal, beberapa Kabupaten di Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai memasuki masa panen raya, misalnya Maros dan Sidrap.
“Biasanya pada bulan Maret sudah 40.000 - 50.000 (ton), tetapi pada bulan yang sama baru 6.000 ton,” ujarnya dalam keterangan pers Perum Bulog, Jumat (31/3/2023).
Selain daya serap menurun, ungkap Jokowi, minimnya pasokan beras Bulog di Sulsel disebabkan oleh sebagian pasokan pangan dasar itu diserap ke luar provinsi.
"Ada fakta di lapangan bahwa penurunan daya penyerapan dikarenakan faktor beras di Sulawesi Selatan banyak diserap ke luar provinsi yang lain, yang biasanya tidak sebanyak seperti tahun ini," tuturnya.
"Ini tadi yang baru akan kita cari, provinsi mana dan kenapa. Sehingga, kita harapkan stok di semua provinsi, persediaan beras di semua provinsi itu pada kondisi yang normal," tandas mantan Gubernur DKI itu.
Menanggapi permintaan tersebut, Direktur Utama Bulog, Budi Waseso mengatakan pihaknya akan memaksimalkan target pemerintah. Di mana, Bulog bisa memenuhi cadangan beras Pemerintah (CBP) sebanyak 2,4 juta ton pada 2023.
“Seperti yang telah Pak Presiden katakan beberapa kabupaten di sini baru pada proses panen raya, masih ada beberapa kabupaten lainnya yang belum memasuki panen raya,” ucap Buwas, sapaan akrab Budi Waseso. “Bulog berkomitmen dalam penyerapan gabah beras pada musim panen ini akan maksimal dan habis-habisan,” tegasnya.
Kepala Negara mengakui ada penurunan realisasi penyerapan beras Bulog sepanjang kuartal III/2023. Untuk sentra produksi beras di Sulawesi Selatan (Sulsel) pun menurun signifikan.
Menurut presiden, pada bulan Maret biasanya daerah ini mampu menyerap 40.000 - 50.000 ton beras. Namun, pada Maret tahun ini serapan hanya di angka 6.000 ton. Padahal, beberapa Kabupaten di Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai memasuki masa panen raya, misalnya Maros dan Sidrap.
“Biasanya pada bulan Maret sudah 40.000 - 50.000 (ton), tetapi pada bulan yang sama baru 6.000 ton,” ujarnya dalam keterangan pers Perum Bulog, Jumat (31/3/2023).
Selain daya serap menurun, ungkap Jokowi, minimnya pasokan beras Bulog di Sulsel disebabkan oleh sebagian pasokan pangan dasar itu diserap ke luar provinsi.
"Ada fakta di lapangan bahwa penurunan daya penyerapan dikarenakan faktor beras di Sulawesi Selatan banyak diserap ke luar provinsi yang lain, yang biasanya tidak sebanyak seperti tahun ini," tuturnya.
"Ini tadi yang baru akan kita cari, provinsi mana dan kenapa. Sehingga, kita harapkan stok di semua provinsi, persediaan beras di semua provinsi itu pada kondisi yang normal," tandas mantan Gubernur DKI itu.
Menanggapi permintaan tersebut, Direktur Utama Bulog, Budi Waseso mengatakan pihaknya akan memaksimalkan target pemerintah. Di mana, Bulog bisa memenuhi cadangan beras Pemerintah (CBP) sebanyak 2,4 juta ton pada 2023.
“Seperti yang telah Pak Presiden katakan beberapa kabupaten di sini baru pada proses panen raya, masih ada beberapa kabupaten lainnya yang belum memasuki panen raya,” ucap Buwas, sapaan akrab Budi Waseso. “Bulog berkomitmen dalam penyerapan gabah beras pada musim panen ini akan maksimal dan habis-habisan,” tegasnya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda