Industri Penerbangan Bangkit, Penumpang Diprediksi Capai 98,6 Juta di 2023
Rabu, 05 April 2023 - 00:11 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang terjadi semenjak 2020 memberikan dampak yang cukup besar bagi Indonesia. Beberapa industri transportasi dan pariwisata mengalami penurunan yang cukup drastis. Hal tersebut dikarenakan pembatasan sosial yang diberlakukan selama masa COVID-19 untuk mencegah penularan Virus Corona. Salah satu sektor industri di Indonesia yang mengalami penurunan adalah industri penerbangan.
Namun, di tahun 2023 ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi bahwa industri penerbangan Indonesia tengah menuju pemulihan lebih cepat dan kian bangkit dari keterpurukan akibat Covid-19. Industri penerbangan Indonesia memiliki peluang untuk bangkit lebih cepat di tahun ini, karena kondisi Covid-19 yang telah terkendali dan pemerintah telah menghapuskan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Mendasar dari hal tersebut, mengindikasikan bahwa mobilitas masyarakat juga akan meningkat seiring dengan semakin mudahnya persyaratan untuk menaiki pesawat. Tidak hanya jumlah penumpang domestik saja yang meningkat, namun penumpang internasional diperkirakan juga akan meningkat jumlahnya.
Pasalnya, beberapa negara lain selain Indonesia juga telah melonggarkan pembatasan mobilitas masyarakat terkait Covid-19.
Kemenhub juga memperkirakan bahwa akan ada sebanyak 98,67 juta orang yang bepergian dengan menggunakan pesawat di tahun 2023 ini, baik untuk perjalanan rute domestik ataupun internasional.
Di samping itu, industri aviasi tanah air yang juga tengah berupaya untuk memulihkan dan meningkatkan kinerja maskapai penerbangan, juga membuat peluang pertumbuhan industri penerbangan kian cerah di tahun ini. Prediksi ini didasarkan melalui indikasi pemulihan sektor penerbangan dari antusiasme masyarakat pengguna transportasi udara di sepanjang tahun 2022.
Berdasarkan laporan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, jumlah penumpang pesawat domestik pada tahun 2022 lalu telah menyentuh angka 56,23 juta orang. Sementara penumpang pesawat internasional terdapat sejumlah 11,87 juta orang.
Jika dibandingkan dengan sebelum pandemi di 2019, recovery rate penumpang domestik telah mencapai 71% sepanjang tahun 2022. Sedangkan recovery rate penumpang internasional mencapai 33% dengan perbandingan yang sama.
Namun, di tahun 2023 ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi bahwa industri penerbangan Indonesia tengah menuju pemulihan lebih cepat dan kian bangkit dari keterpurukan akibat Covid-19. Industri penerbangan Indonesia memiliki peluang untuk bangkit lebih cepat di tahun ini, karena kondisi Covid-19 yang telah terkendali dan pemerintah telah menghapuskan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Mendasar dari hal tersebut, mengindikasikan bahwa mobilitas masyarakat juga akan meningkat seiring dengan semakin mudahnya persyaratan untuk menaiki pesawat. Tidak hanya jumlah penumpang domestik saja yang meningkat, namun penumpang internasional diperkirakan juga akan meningkat jumlahnya.
Pasalnya, beberapa negara lain selain Indonesia juga telah melonggarkan pembatasan mobilitas masyarakat terkait Covid-19.
Kemenhub juga memperkirakan bahwa akan ada sebanyak 98,67 juta orang yang bepergian dengan menggunakan pesawat di tahun 2023 ini, baik untuk perjalanan rute domestik ataupun internasional.
Di samping itu, industri aviasi tanah air yang juga tengah berupaya untuk memulihkan dan meningkatkan kinerja maskapai penerbangan, juga membuat peluang pertumbuhan industri penerbangan kian cerah di tahun ini. Prediksi ini didasarkan melalui indikasi pemulihan sektor penerbangan dari antusiasme masyarakat pengguna transportasi udara di sepanjang tahun 2022.
Berdasarkan laporan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, jumlah penumpang pesawat domestik pada tahun 2022 lalu telah menyentuh angka 56,23 juta orang. Sementara penumpang pesawat internasional terdapat sejumlah 11,87 juta orang.
Jika dibandingkan dengan sebelum pandemi di 2019, recovery rate penumpang domestik telah mencapai 71% sepanjang tahun 2022. Sedangkan recovery rate penumpang internasional mencapai 33% dengan perbandingan yang sama.
tulis komentar anda