Ini Permintaan Luhut kepada China Saat Pengoperasian Kereta Cepat
Senin, 10 April 2023 - 14:29 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan dioperasikan pada Agustus 2023. Pengoperasian tersebut nantinya alan menjadi kado ulang tahun bagi Republik Indonesia yang ke-78.
Luhut menambahkan, dalam pengoperasian KCJB, Pemerintah Indonesia mengharapkan adanya pemimpin dari negera China untuk hadir saat peresmian.
"Pemerintah RI menyampaikan keinginan agar ada pimpinan tinggi (China) yang hadir untuk menyaksikan operasional seperti Kereta Cepat Jakarta Bandung. Hal ini karena selalu ada keraguan dari masyarakat kita di sini bahwa ini akan selesai," kata Luhut dalam konferensi pers update Kerja Sama Indonesia-Tiongkok, Senin (10/4/2023).
Luhut mengatakan bahwa sebelum peresmian pengoperasian, akan ada percobaan yang dilakukan pada Mei mendatang. Percobaan itu untuk memastikan kesiapan dari proyek KCJB.
"Trail yang akan dimulai Mei 2023 akhir paling lambat sudah mulai digunakan," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa antara Indonesia dan China sudah menyepakati cost overrun (pembengkakan biaya) sebesar USD1,2 miliar atau sekitar Rp17 triliunan.
Luhut menambahkan, dalam pengoperasian KCJB, Pemerintah Indonesia mengharapkan adanya pemimpin dari negera China untuk hadir saat peresmian.
"Pemerintah RI menyampaikan keinginan agar ada pimpinan tinggi (China) yang hadir untuk menyaksikan operasional seperti Kereta Cepat Jakarta Bandung. Hal ini karena selalu ada keraguan dari masyarakat kita di sini bahwa ini akan selesai," kata Luhut dalam konferensi pers update Kerja Sama Indonesia-Tiongkok, Senin (10/4/2023).
Luhut mengatakan bahwa sebelum peresmian pengoperasian, akan ada percobaan yang dilakukan pada Mei mendatang. Percobaan itu untuk memastikan kesiapan dari proyek KCJB.
"Trail yang akan dimulai Mei 2023 akhir paling lambat sudah mulai digunakan," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa antara Indonesia dan China sudah menyepakati cost overrun (pembengkakan biaya) sebesar USD1,2 miliar atau sekitar Rp17 triliunan.
(uka)
tulis komentar anda